Suara.com - Kaya Gravitter, seorang penulis di Amerika Serikat, dulunya dibesarkan dengan menganut ajaran Kristen yang taat. Bahkan, dirinya sempat menyebut Islam sebagai agama yang aneh.
Namun, ketika dirinya mencoba mempelajari Islam lebih dalam, Kaya Gravitter malah berakhir menjadi mualaf. Kisahnya itu pun dibagikan lewat laman About Islam.
Sejak kecil, Kaya Gravitter sudah punya banyak pertanyaan seputar agama. Dibesarkan di keluarga Kristen, Kaya punya banyak pertanyaan yang tak terjawab.
Dirinya pun rajin pergi ke gereja setiap Minggu dan membaca Alkitab. Namun, di usia 16 tahun, Kaya Gravitter mulai dilanda keraguan.
"Aku berkumpul dengan keluarga, yang akan berdoa dan menyebut 'terima kasih Yesus', tapi aku akan menyebut 'terima kasih Tuhan'. Aku kecewa karena orang-orang tidak berdoa langsung kepada Tuhan," ungkapnya.
Di tahun 2011, Kaya Gravitter yang mulai berkuliah pun punya banyak teman Muslim. Salah satu dari mereka memberitahu bahwa agama Islam dan Kristen punya nabi yang sama.
Saat itu, Kaya pun terdorong untuk melakukan riset. Meski begitu dirinya masih menganggap Islam sebagai agama yang aneh dan tidak masuk akal.
Bahkan, Kaya awalnya mempelajari Islam karena dia ingin meyakinkan teman-temannya bahwa agama Islam mirip dengan apa yang diberitakan media.
Dalam perjalanannya itulah, Kaya menyadari jika kitab suci Al-Quran tidak pernah berubah. Semakin banyak belajar, Kaya pun malah mendapat jawaban atas pertanyaannya selama ini.
Baca Juga: Terpesona Konsep Pernikahan Islam, Wanita Rusia Ini Putuskan Jadi Mualaf
Hal itulah yang mendorong Kaya Gravitter untuk memeluk Islam. Setelah mempelajari Al-Quran, Kaya resmi menjadi mualaf di tahun 2014 silam.
Keinginan Kaya untuk memahami Islam tak berhenti sampai di sana. Ternyata, Kaya juga sempat mempelajari bahasa Arab agar bisa mengerti isi Al-Quran lebih mendalam.
Di sisi lain, Kaya sempat merasa takut untuk mengaku pada keluarganya bahwa dia sudah memeluk Islam.
Namun, di tahun terakhirnya kuliah, Kaya merasa lelah hidup dalam kebohongan. Dirinya pun memutuskan untuk memakai hijab dan mengaku bahwa dirinya mualaf.
Kini, Kaya sendiri tak cuma aktif sebagai penulis. Dirinya juga banyak berpartisipasi untuk meluruskan prasangka buruk soal Islam.
"Aku dulu adalah seseorang yang tidak peduli dan percaya semua yang dikatakan media, karena aku tidak pernah bertemu seorang Muslim atau memahami inti Islam sebenarnya, yaitu kedamaian, cinta, dan kedermawanan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Mata Anies Baswedan Kedutan Usai Namanya Disebut Prabowo, Benarkah Artinya Lagi Dibicarakan Orang?
-
Urutan Skincare Glad2Glow untuk Atasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Elitnya Biaya Sekolah di SDIT Al Izzah, Orang Tua Murid Tolak MBG Karena Sudah Bayar Mahal
-
Pendidikan Kahiyang Ayu vs Arumi Bachsin, Ramai Pidato Keduanya Dibandingkan
-
Self-Care Dimulai dari Mandi, Ini Pilihan Body Wash yang Wangi Sekaligus Menutrisi Kulit
-
Perjalanan Mualaf Deddy Corbuzier Sebelum Menikahi Sabrina Chairunnisa
-
5 Fakta Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Ambruk: Telan Korban Jiwa, Belum Punya IMB?
-
Tidur Nyaman dan Sehat: Vacuum Springbed Jadi Solusi Praktis untuk Hidup Urban
-
Seragam Korpri untuk PPPK Paruh Waktu: Regulasi, Hak, dan Kewajiban Pegawai
-
5 Fakta Wali Murid Sekolah Elit Al Izzah Serang Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)