Suara.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang seluruh atlet melakukan aksi protes terkait kematian George Floyd saat pelaksanaan Olimpiade 2020 Tokyo.
Larangan ini didasarkan pada peraturan nomor 50 Piagam Olimpiade.
Dalam aturan itu disebutkan bahwa tidak ada satu pun aksi demonstrasi terkait isu politik, agama atau rasial yang diizinkan di seluruh tempat atau area penyelenggaraan Olimpiade.
Atlet-atlet yang melanggar peraturan akan dikenai sanksi disiplin berdasarkan kasus per kasus.
Pada Januari 2020, IOC juga telah mengeluarkan pedoman yang melarang aksi protes yang disampaikan melalui gestur tubuh, termasuk berlutut atau gerakan lainnya.
Menurut IOC, pedoman tersebut masih berlaku sampai dengan saat ini.
Aksi protes yang dilakukan atlet saat Olimpiade memang jarang terjadi.
Namun pada Olimpiade 1968 di Kota Meksiko, sprinter kulit hitam asal Amerika Serikat Tommie Smith dan John Carlos menundukkan kepala mereka sambil mengangkat tinju bersarung hitam di podium untuk memprotes ketidakadilan rasial.
Kemudian pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, pelari maraton asal Ethiopia Feyisa Lilesa mengangkat dan menyilangkan kedua tangannya ketika melewati garis finis sebagai bentuk dukungan terhadap aksi protes yang dilakukan oleh suku Oromo kepada pemerintah yang berencana untuk merelokasi lahan pertanian mereka.
Baca Juga: Terkait Kasus Kematian George Floyd, Harley-Davidson Buka Suara
Pada 25 Mei 2020, seorang pria Afrika-Amerika berusia 46 tahun bernama George Floyd tewas setelah seorang polisi menekankan lututnya ke leher Floyd selama hampir sembilan menit di Minneapolis, Amerika Serikat (AS).
Kematiannya lantas memicu agelombang protes di seluruh dunia terkait masalah ketidakadilan rasial.
Berita Terkait
-
Terkait Kasus Kematian George Floyd, Harley-Davidson Buka Suara
-
Bersiap Jalani Lanjutan BWF World Tour, Hafiz / Gloria Fokus Rapikan Teknik
-
Bersihkan Sampah Sisa Demo, Anak SMA di New York Dapat Hadiah Tak Terduga
-
Lakukan Bebersih Saat Demo George Floyd, Pelajar Ini Dihadiahi Mobil Mewah
-
Olimpiade Tokyo: Klarifikasi BWF Bikin Beban Gloria Sedikit Terangkat
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Juara Grand Slam 7 Kali Venus Williams Umumkan Pernikahan dengan Andrea Preti
-
Dewa United Promosikan Dua 'Wonderkid Jelang IBL 2026
-
Makna Natal Abraham Damar: Refleksi Perjuangan Berdarah-darah Demi Perunggu SEA Games 2025
-
Triathlon Ukir Sejarah, Prestasi Atlet Indonesia Bersinar di SEA Games 2025 Thailand
-
Memukau di SEA Games 2025, Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Naik Kelas di Olimpiade 2028
-
Medali Nyaris Melayang! KOI Bongkar Alasan 'Tegur' Atlet Kickboxing yang Viral di Medsos
-
Keren! Ini Deretan Rekor yang Dipecahkan Atlet Indonesia pada SEA Games 2025
-
3 Atlet Indonesia yang Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin akan Tampil di Kelas yang Berbeda pada Olimpiade 2028
-
Tembus Ratusan Triliun! Industri Olahraga Siap Jadi Raksasa Baru Ekonomi Indonesia