Suara.com - Postur tubuh memang sangat berpengaruh terhadap performa seorang pembalap salah satunya di balap MotoGP. Bahkan Valentino Rossi mengungkapkan postur tubuh ideal untuk pembalap MotoGP.
Dalam salah satu keterangannya, Rossi mengaku, tubuh tinggi justru menyulitkan pembalap bermanuver di lintasan. Lho kok bisa?
Sebab, selain tekukan kaki terlalu dalam, mereka juga harus merundukkan kepalanya lebih ke bawah sehingga tingkat kenyamanannya kurang maksimal.
Pembalap bernomor 46 ini memiliki tinggi 180 cm. Ia mengaku kalau dengan tinggi segitu ternyata tidak cukup ideal.
“Bertubuh tinggi memang baik jika kau adalah atlet basket. Tapi kalau kau pembalap, itu merupakan masalah besar,” ujar Rossi dikutip dari Crash.net.
“Tubuh saya cukup tinggi, tapi saya beruntung karena saya kurus. Malahan, saya selalu berusaha untuk menjaga berat badan.
Soalnya, saat tubuh pembalap menggemuk lima kilogram, maka posisinya saat balapan bisa merosot hingga 10 peringkat lebih rendah. Ini serius, tidak bercanda,” tambahnya.
Rossi pun berkaca dari rivalnya, yakni Marc Marquez. Ia melihat kalau Marc Marquez hanya memiliki tinggi 169 cm.
Dengan tinggi badan segitu, Marquez lebih banyak mendulang poin dibandingkan dirinya.
Baca Juga: Valentino Rossi: Saya Butuh Dukungan dan Kepercayaan Yamaha
Hal ini dikarenakan Marquez mampu lebih lincah di atas motor dan melakukan manuver-manuver gesit di lintasan.
Rossi menambahkan juga pembalap yang gemuk tidak disarankan untuk ikut berlaga. Hal ini membuat konsumsi BBM motor jadi lebih boros.
“Saya juga bicara soal bahan bakar. Jika tubuhmu besar, maka BBM kendaraan pasti cepat berkurang. Begitu logikanya.
Motor juga menjadi semakin lambat dan lambat. Ini yang menjadi masalah jika tubuhmu tidak ideal,” ujar The Doctor.
Berarti cocok juga ya orang Indonesia ikut berlaga di MotoGP!
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga