Suara.com - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengajukan penundaan jadwal musyawarah nasional (Munas) ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, hal itu dilakukan sebagai imbas dari pandemi virus Corona yang mempersulit berbagai agenda rutin terlaksana.
Masa kepengurusan PBSI di bawah pimpinan Ketua Umum Wiranto akan berakhir tahun ini.
Berdasarkan jadwal yang ada, akhir tahun seharusnya bakal diselenggarakan Munas PBSI untuk memilih ketua umum baru untuk kepengurusan PBSI 2020-2024.
Pandemi virus Corona yang masih menyebar membuat PBSI disebut Budiharto tak bisa menyelenggarakan Munas secara langsung.
Karenanya, mereka meminta penundaan hingga 6 bulan ke depan dari jadwal semula pada Oktober 2020.
"KONI sudah mengirim surat untuk mengingatkan PBSI mengenai periode kepengurusan yang selesai akhir tahun ini. Tapi waktu itu wabah Covid-19 belum berkembang," kata Achmad Budiharto dalam rilis.
"Setelah ada pandemi dan melihat situasi, ketua umum meminta izin perpanjangan paling lama selama enam bulan, dan sampai sekarang kami belum mendapat jawaban dari KONI," tambahnya.
Pelaksanaan Munas di penghujung tahun akan membawa perubahan pada komposisi pengurus di tubuh PBSI yang biasanya juga akan berpengaruh pada komposisi pelatih dan atlet di pelatnas.
Baca Juga: Turnamen Seri Asia Mundur, Indonesia Masters 2021 Terancam Batal
Kondisi itu disebut Budiharto harus diantisipasi mengingat kemungkinan tahun depan akan banyak sekali major events yang akan dilangsungkan seperti olimpiade, Piala Thomas & Uber, Piala Sudirman dan kejuaraan dunia.
Meski jadwal Munas PBSI belum ditetapkan, bursa pencalonan ketua umum untuk periode 2020-2024 sudah memanas.
Untuk sementara, terdapat dua nama yang santer bakal maju sebagai caketum PBSI. Mereka adalah Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko, dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna.
Berita Terkait
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
-
PON Bela Diri 2025 Panen Pujian, Atlet Jateng dan Papua Barat Bersinar
-
Rinov, Yere, Pitha, dan Lisa Putuskan Keluar Pelatnas, Ini Respons Eng Hian
-
PBSI Berambisi Kembalikan Indonesia Open Jadi Turnamen Bulutangkis Terbaik Dunia
-
Arctic Open 2025: Rachel/Febi ke 16 Besar usai Bungkam Wakil China
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Nomor eFootball Jadi Andalan, Tim Esports Indonesia Siap Berlaga di Asian Youth Games 2025
-
Pertacami Umumkan Ikut Multi Event Pertama, MMA Indonesia Siap Tempur di Asian Youth Games 2025
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza
-
French Open 2025: Fajar/Fikri Waspadai Semangat Revans Pasangan Denmark
-
Jadwal French Open 2025: Perang Saudara Sektor Ganda Putra