Suara.com - Marcus Fernaldi Gideon menganggap permintaan maaf tertulis yang dibuat Federasi Bulutangkis Dunia atas insiden dipaksa mundurnya wakil-wakil Merah Putih di All England 2021 tidaklah cukup.
Menurut partner Kevin Sanjaya Sukamuljo di sektor ganda putra itu, peristiwa yang menimpa Indonesia menggambarkan ketidakcakapan BWF dalam hal mengelola turnamen di tengah pandemi Covid-19.
Sinyo, sapaan Marcus, merasa khawatir insiden yang dialami tim Indonesia di All England 2021 bisa saja terulang di sisa kualifikasi turnamen Olimpiade Tokyo.
Olimpiade Tokyo dijadwalkan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang. Hanya sedikit turnamen yang menjadi wadah pengumpulan poin Olimpiade sebelum kualifikasi ditutup pada pada 13 Juni mendatang diantaranya India Open, Malaysia Open, dan Singapore Open.
"Menurut saya, harusnya masalah ini diperjelas ya, karena pertandingan menuju Olimpiade semakin sedikit," kata Marcus Fernaldi Gideon dalam rilis, Selasa (23/3/2021).
"Takutnya nanti ada apa-apa di jalan, BWF lepas tangan lagi seperti ini. Kami maunya ada pertanggungjawabannya tidak hanya melalui surat," tambahnya.
Tim bulutangkis Indonesia sebelumnya dipaksa mundur dari All England 2021 saat turnamen BWF World Tour level Super 1000 itu memainkan babak pertama, pada Rabu (17/3/2021) malam WIB.
Seluruh anggota tim Indonesia di All England 2021, mulai dari atlet, pelatih, ofisial, hingga tenaga pendukung terpaksa mundur dari turnamen bulutangkis tertua di dunia itu atas permintaan pemerintah Inggris.
Melalui email dari National Health Service (NHS) --badan kesehatan Britania Raya, wakil Indonesia diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat menaiki pesawat di mana salah satu penumpangnya dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Indonesia Didepak dari All England, Kapolri Ikut Kecewa dan Sedih
Pesawat yang dimaksud adalah maskapai yang ditumpangi wakil Indonesia saat transit dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu.
Sejatinya, tim bulutangkis Indonesia diwajibkan NHS untuk menjalani isolasi mandiri hingga 23 Maret mendatang.
Namun berkat koordinasi antara PBSI dan pihak-pihak terkait terutama dengan KBRI di Inggris, Marcus Fernaldi Gideon dan kawan-kawan bisa pulang lebih cepat, meskipun status mereka di All England 2021 tetap dinyatakan mundur.
Selepas mendaratkan kaki di Indonesia, Senin (22/3/2021) malam WIB, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan harus kembali menjalani karantina mandiri selama lima hari sesuai regulasi kesehatan di Indonesia.
Selama menjalani isolasi mandiri, wakil-wakil Merah Putih akan dikarantina di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tag
Berita Terkait
-
Indonesia Terlantar di All England, Greysia Serukan Reformasi di BWF
-
Poul-Erik Berharap Insiden All England Tak Rusak Hubungan Indonesia dan BWF
-
Lupakan All England, Tim Bulutangkis Indonesia Fokus Olimpiade Tokyo
-
Pebulu Tangkis Tim All England Indonesia Tiba di Tanah Air
-
Terusir dari All England, Kevin Sanjaya Cs Diminta Tetap Tegakkan Kepala
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand