Suara.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan belum menerima kabar resmi dari Korea Utara (Korut) terkait keputusan negara tersebut untuk tidak berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo musim panas tahun ini.
"IOC belum menerima permohonan resmi dari NOC DPRK untuk dibebaskan dari kewajiban mereka mengikuti Olimpiade sesuai dengan Piagam Olimpiade," kata juru bicara IOC, dikutip dari Kantor Berita Yonhap.
NOC merupakan Komite Olimpiade Nasional, sementara DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.
Sebagai informasi, kemarin Korut mengumumkan tidak akan mengirim atletnya ke Olimpiade di Tokyo, yang akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agutus, dengan alasan pandemi global virus Corona.
Menurut situs resmi DPRK yang mengurusi soal olahraga, keputusan tersebut dicapai dalam rapat umum Komite Olimpiade Korut yang diadakan di Kota Pyongyang pada 25 Maret.
Juru bicara IOC mengatakan, "Sayangnya, NOC DPRK, meskipun ada beberapa permintaan dari IOC, tidak dalam posisi untuk mengadakan konferensi telepon di mana situasi COVID-19 di Korea Utara juga seharusnya dibahas."
Pengunduran diri Korut dari Olimpiade telah memukul harapan Korea Selatan menggunakan kompetisi olahraga itu untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang terhenti dengan Pyongyang, dan memperbarui kerjasama olahraga antar-Korea.
Korut dan Korea Selatan, pada Februari 2019, telah sepakat membentuk tim gabungan dalam empat cabang olahraga di Olimpiade Tokyo, meskipun mereka belum menindaklanjuti rencana tersebut sejak saat itu.
Korea berkompetisi sebagai satu tim pada olahraga hoki putri dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, yang diselenggran Korea Selatan, dan menurunkan lebih banyak tim yang bersatu pada Asian Games di Indonesia.
Baca Juga: Akui Italia Selalu di Hati, Zinedine Zidane Buka Kans Latih Juventus
[Antara]
Berita Terkait
-
Hajar Belanda, Korea Utara Juara Piala Dunia U-17 Putri 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2