Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menyebut Indonesia tidak fokus dengan berapa total medali yang diperoleh selama mengikuti Olimpiade Tokyo. Yang ditargetkannya adalah perbaikan peringkat dari edisi sebelumnya.
Dalam konferensi pers virtual, Kamis (8/7/2021), Amali ingin membuka sudut pandang masyarakat Indonesia soal prestasi di Olimpiade.
Menurutnya, pandangan masyarakat Indonesia sejauh ini soal prestasi di Olimpiade masih dilihat dari banyaknya jumlah medali yang didapat. Padahal, ada hal yang lebih penting lainnya.
Saat tampil di Olimpiade Rio 2016, Kontingen Indonesia menempati peringkat ke-46 klasemen akhir medali. Ketika itu, Indonesia hanya mampu satu medali emas dan dua perak.
"Target kita adalah penekanan peringkat yang harus lebih baik daripada sebelumnya (Olimpiade Rio 2016)," kata Amali.
"Untuk cabang olahraga, kami mempunyai sasaran terakhir atau tujuan akhir yakni berprestasi di Olimpiade untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik." sambungnya.
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari sepakat dengan apa yang disampaikan Amali. Menurutnya, tolak ukur prestasi khususnya untuk Olimpiade harus berubah.
"Saya sangat mengapresiasi dengan pola pikir Menpora Zainudin Amali. Bukan lagi terkait berapa banyak medali, melainkan tentang perbaikan peringkat," ujarnya.
"Pakem kita itu bukan tertuju dengan berapa banyak medali emas, perak, atau perunggu, Tetapi berapa peringkat Indonesia di Olimpiade. Bagaimana progres yang terjadi atas prestasi yang didapatkan Indonesia (di Olimpiade)," pungkasnya.
Baca Juga: Menpora Pesan pada 28 Atlet Olimpiade Tokyo 2020: Raih Prestasi Terbaik
Seperti diketahui, Indonesia mengirimkan 28 atlet dari cabor untuk bertanding di Olimpiade Tokyo. Cabor tersebut adalah selancar, menembak, dayung, panahan, angkat besi, atletik, dan bulu tangkis.
Olimpiade Tokyo yang mengalami penundaan akibat pandemi virus Corona dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Berita Terkait
-
Demi Persiapan Maksimal, PSSI Lobi Klub Eropa Agar Lepas Pemain Lebih Cepat ke Timnas Indonesia
-
Ribuan Anak Keracunan dan Makanan Berbelatung, FSGI Desak Moratorium Program Makan Bergizi Gratis
-
Deretan Bintang Timnas Indonesia di Eropa yang Minim Menit Bermain
-
Sebelum Prabowo Subianto, 4 Presiden Ri Ini Juga Pernah Berpidato di Sidang Umum PBB
-
Teka-teki Debut Calvin Verdonk di Liga Europa, Publik Indonesia Menanti
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan