Suara.com - Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton menjadi sasaran pelecehan rasis online setelah memenangi seri lanjutan F1 2021 yang merupakan seri kandangnya, yakni F1 GP Inggris di Sirkuit Silverstone pada Minggu (18/7/2021) malam WIB.
Perusahaan media sosial, Facebook mengatakan pada Senin (19/7/2021) bahwa mereka telah menghapus sejumlah komentar di Instagram.
Hamilton sendiri merayakan rekor kemenangan kedelapan GP Inggris, setelah bangkit dari penalti 10 detik pasca tabrakan di lap pertama yang berakhir dengan saingannya dalam meraih gelar F1 2021, yakni driver Red Bull, Max Verstappen dibawa ke rumah sakit.
Hamilton pun menjadi sasaran online beberapa jam setelah kemenangan, dengan pesan rasis termasuk emoji monyet yang dikirim sebagai balasan atas postingan tim Mercedes-nya di Instagram.
"Pelecehan rasis yang ditujukan kepada Hamilton selama dan setelah GP Inggris tidak dapat diterima, dan kami telah menghapus sejumlah komentar dari Instagram," kata juru bicara Facebook, yang memiliki Instagram, dalam sebuah pernyataan yang dimuat Reuters, Senin.
"Selain pekerjaan kami untuk menghapus komentar dan akun yang berulang kali melanggar aturan kami, ada fitur keamanan yang tersedia, termasuk filter komentar dan kontrol pesan, yang berarti tidak ada yang harus melihat jenis penyalahgunaan ini."
"Tidak ada satu pun yang akan menyelesaikan tantangan ini dalam semalam, tetapi kami berkomitmen untuk menjaga komunitas kami aman dari penyalahgunaan."
"Dalam pernyataan bersama Mercedes, F1 dan federasi motor sport FIA mengutuk pelecehan terhadap Hamilton dan meminta hukuman bagi mereka yang bersalah.""
"Orang-orang ini tidak memiliki tempat dalam olahraga kami dan kami mendesak mereka yang bertanggung jawab harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka.
Baca Juga: Hilang Jelang Olimpiade Tokyo, Atlet Uganda Tertangkap Kamera di Stasiun
"F1, FIA, pebalap, dan tim bekerja untuk membangun olahraga yang lebih beragam dan inklusif dan contoh penyalahgunaan online yang tidak dapat diterima seperti itu harus disorot dan dihilangkan."
Hamilton telah menjadi advokat vokal untuk keadilan sosial dan di antara pendukung gerakan 'Black Lives Matter'.
Pebalap berusia 36 tahun itu mengatakan sebelum balapan bahwa dia terinspirasi oleh reaksi pemain sepakbola Timnas Inggris terhadap pelecehan rasis, setelah kekalahan adu penalti mereka dari Italia di final Euro 2020 lalu.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson sendiri telah bertemu dengan perusahaan media sosial minggu lalu untuk meminta mereka meningkatkan perang melawan penyalahgunaan online.
[Antara]
Berita Terkait
-
Max Verstappen Buka Suara Peluang Pertahankan Juara Dunia
-
Hasil Lengkap F1 GP Amerika Serikat 2025: Max Verstappen Finis Pertama, Unggul 7,959 Detik
-
Max Verstappen Tak Terbendung, Red Bull Kembali Juara di GP Italia 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Pertacami Umumkan Ikut Multi Event Pertama, MMA Indonesia Siap Tempur di Asian Youth Games 2025
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza
-
French Open 2025: Fajar/Fikri Waspadai Semangat Revans Pasangan Denmark
-
Jadwal French Open 2025: Perang Saudara Sektor Ganda Putra
-
Tolak Atlet Israel, IOC: Mimpi Indonesia jadi Tuan Rumah Olimpiade Tamat!