Suara.com - Peselancar putra Rio Waida harus terhenti di putaran ketiga atau babak 16 besar Olimpiade Tokyo, Senin (26/7/2021). Dia kalah dari wakil tuan rumah, Kanoa Igarashi.
Rio Waida yang mencatatkan skor 12.00 berbanding 14.00 milik lawannya, mengaku gagal 'menunggang badai' di Tsurigasaki Surfing Beach.
Kondisi laut disebut Rio tidak bersahabat. Dia kesulitan menemukan ritme, sempat kebinggungan, hingga akhirnya gagal tampil optimal.
"Kondisi ombak sangat susah karena angin kencang seperti badai sehingga arus sangat deras," kata Rio Waida dalam rilis NOC Indonesia, Senin (26/7/2021).
"Saya masuk ke dalam laut, dan posisi di laut tidak [seperti] yang saya mau. 10 menit pertama saya bingung mau ke mana."
Rio Waida mengaku belajar banyak dari pengalaman tampil di Olimpiade perdananya. Di Tokyo dia boleh gagal menunggang badai, tetapi pada Olimpaide Paris 2024, atlet berdarah Indonesia-Jepang itu bertekad tampil lebih baik.
"Terakhir berusaha mengejar, tetapi tidak terkejar. Ombak sebenarnya banyak, tetapi sulit mencari yang bagus," beber Rio Waida.
"Terima kasih atas dukungan teman-teman dan Indonesia. Mohon maaf saya belum bisa membawa pulang medali. Saya akan berusaha lebih keras untuk bisa tampil lebih baik di Paris, 2024," tambahnya.
Rio mengawali laga perdananya di Olimpiade Tokyo pada Minggu pagi di putaran pertama babak non-eliminasi.
Baca Juga: Potret Zehra Gunes, Atlet Voli Cantik Turki di Olimpiade Tokyo 2020 yang Curi Perhatian
Peselancar 21 tahun itu belum mampu berada di posisi dua teratas pada Heat yang dimainkannya, sehingga harus menjalani putaran kedua atau babak eliminasi.
Rio kemudian lolos dari babak eliminasi dan menuju putaran ketiga atau babak 16 besar. Pada babak "man-on-man" tersebut, hanya peselancar yang menempati posisi pertama yang dapat melaju ke babak perempat final, sehingga Rio terpaksa tersingkir dari Olimpiade Tokyo 2020.
Berita Terkait
-
Bertanding di Olimpiade Tokyo, Gregoria Mariska Ternyata Asli Wonogiri
-
Wow! Raih Medali Perak, Atlet Asal India Ini Dapat Bonus Makan Pizza Seumur Hidup
-
Sabet Medali Perak Olimpiade, Mirabai Chanu dapat Bonus Makan Pizza Gratis Seumur Hidup
-
Kevin Sanjaya Akui Terganggu Strategi Servis Wakil India
-
Bisa Cek Jadwal Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 lewat Chatbot WhatsApp
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit