Suara.com - Atlet Afghanistan Zakia Khodadadi pada Selasa (17/8/2021) meminta pertolongan agar bisa keluar dari Kabul demi menjaga mimpinya tampil di Paralimpiade Tokyo 2020.
Komite Paralimpiade Afghanistan (APC) sebelumnya pada Senin (16/8/2021) menyatakan dua atlet mereka batal tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada 24 Agustus menyusul kerusuhan yang diakibatkan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.
Kelompok itu telah menguasai kota-kota besar dan sekarang mengendalikan sebagian besar Afghanistan.
Atlet para-taekwondo Khodadadi dalam pesan video dari Kabul yang diteruskan oleh Chef de Mission APC Arian Sadiqi yang berbasis di London untuk Reuters mengatakan bahwa dia merasa "terpenjara".
Dia tinggal dengan keluarga besarnya tapi tidak mampu pergi keluar dengan rasa aman untuk berlatih, belanja atau sekadar mengunjungi rekan dan kerabatnya.
Berbicara dalam bahasa Farsi, dan diterjemahkan oleh Reuters, Khodadadi mengatakan merasa menjadi beban tambahan bagi kerabatnya yang tidak memiliki cukup makanan untuk anak-anak mereka sendiri.
"Saya memohon kepada kalian semua, bahwa saya seorang perempuan Afghanistan dan sebagai wakil dari perempuan Afghanistan saya meminta tolong kepada Anda," kata dia seperti dilansir dari Antara, Rabu (18/8/2021).
"Niat saya berpartisipasi di Paralimpiade Tokyo 2020, tolong genggam tangan saya dan bantu saya.
"Saya mendesak Anda semua, mulai dari perempuan di seluruh dunia, institusi untuk perlindungan perempuan dari semua organisasi pemerintah, untuk tidak membiarkan hak-hak warga perempuan Afghanistan di gerakan Paralimpiade direnggut begitu saja.
Baca Juga: Dua Atlet Para Swimming Indonesia Optimistis Tampil di Paralimpiade Tokyo 2020
"Kenyataannya adalah kami telah mengangkat diri kami sendiri dari situasi ini, bahwa kami telah mencapai begitu banyak, ini tidak bisa dianggap enteng. Saya telah banyak berkorban, saya tidak ingin perjuangan saya sia-sia dan tanpa hasil. Bantu saya."
Khodadadi, 23, dan atlet lari Hossain Rasouli dijadwalkan untuk tiba di Tokyo pada Selasa (17/8/2021) tapi kini tak bisa melakukan penerbangan.
Sebelum Afghanistan dikuasai Taliban, Khodadadi memiliki peluang untuk mencetak sejarah sebagai atlet perempuan pertama negara tersebut yang bisa tampil di ajang Paralimpiade.
Kelompok Taliban mengatakan kepada para reporter dalam konferensi pers pertama mereka di Kabul pada Selasa bahwa mereka akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.
Konferensi pers itu digelar setelah Amerika Serikat dan negara-negara Barat sekutunya mengevakuasi diplomat dan warga mereka, menyusul kekacauan di bandara Kabul ketika warga Afghanistan berupaya kabur dari terminal yang dipadati oleh kelompok Taliban itu.
Berita Terkait
-
Harapan Pertama Indonesia, Kloter Pertama Atlet Paralimpiade Telah Tiba di Tokyo
-
Ingin ke Paralimpiade Tokyo, Atlet Afghanistan Minta Pertolongan
-
Profil Atlet Paralimpiade Tokyo: Ni Nengah Widiasih si Perempuan Tangguh
-
Profil Atlet Paralimpiade: Kehilangan Kaki, Jaenal Harumkan Indonesia dari Kursi Roda
-
Sepekan Jelang Paralimpiade Tokyo, Kampung Atlet Kembali Dibuka
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan