Suara.com - Joan Mir menyelesaikan balapan MotoGP flag-to-flag pertamanya di P4 setelah lap terakhir yang membuatnya nangkring di urutan tiga klasemen.
Berbeda dengan minggu sebelumnya, pekan pertama dari dua balapan di Red Bull Ring Austria, Mir tampak kurang kecepatan di lintasan kering untuk menantang podium.
Tapi hal itu juga terjadi pada pemenang balapan Brad Binder, hujan akhir memungkinkan pembalap Suzuki ini untuk menutup posisi empat.
Setelah 'nyangkut' di P13, Mir mendahului para pembalap dengan ban kering di lap terakhir untuk mengklaim posisi keempat, mengurangi kesenjangan dia dan Quartararo (selesai P7) selama dua minggu berturut-turut.
"Hari ini saya menyelesaikan pertukaran sepeda pertama saya dalam sebuah balapan, dan itu adalah pengalaman yang sangat intens dan gila!" kata Mir, seperti dilansir dari Crash.
"Saya mencoba untuk memutuskan waktu terbaik untuk masuk ke pit, saya menimbang risiko versus imbalan dari ban slick atau wet, dan kemudian semua rival terdekat saya memutuskan untuk masuk jadi saya ikut bersama mereka," lanjutnya.
Ia mengaku senang karena sempat mengganti motor dengan ban spesial lintasan basah jelang berakhirnya balapan.
“Ternyata hal tadi menjadi pilihan yang baik, karena trek menjadi sangat basah dan licin. Bagian terakhir balapan cukup lucu dan aneh karena saya rasa tidak ada yang tahu hasil sebenarnya hingga setelah bendera berkibar," tutur rekan setim Alex Rins ini.
“Itu juga sedikit menakutkan karena ada pembalap di mana-mana, semua dengan ban yang berbeda, itu tidak seperti yang pernah saya alami sebelumnya," ungkap Mir.
Baca Juga: Walau Siap Pensiun, Valentino Rossi Enggan Kendurkan Latihan
“Perasaan saya di lintasan kering baik-baik saja, tetapi saya tidak memiliki traksi sebanyak biasanya dan kami perlu menganalisis alasannya," lanjutnya.
"Awalnya saya pikir saya bisa menang jika saya tidak melakukan set-up kering, tetapi itu bukan keputusan yang masuk akal dan saya senang membawa pulang poin yang layak dan tempat keempat yang penting," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Hancurkan Della Maddalena, Islam Makhachev: Buka Pintu White House, Saya Datang!
-
Perjuangan Maksimal Gregoria Mariska Meski Gagal Juara Kumamoto Masters 2025
-
Didukung Perpani, MilkLife Archery Challenge Seri 2 Alami Lonjakan Peserta 50 Persen
-
Ribuan Peserta Padati GBK! Indonesia Domino Tournament 2025 Resmi Bergulir Meriah
-
Jawaban Polos 'Bocah Ajaib' Arimbi Mengapa Pilih Posisi sebagai Opposite
-
Hany Budiarti Siap 'Comeback' di Proliga 2026 usai Punya Momongan? Begini Jawabannya
-
Jakarta Livin Mandiri Rekrut Yolla Yuliana untuk Proliga 2026
-
Mental Baja, Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Semifinal Kumamoto Masters 2025
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Menuju SEA Games 2025: Tim Review Finalisasi Peta Medali Kontingen Indonesia