Suara.com - Panitia penyelenggara pada Jumat (20/8/2021) mengakui Paralimpiade Tokyo 2020 akan digelar dalam situasi yang sangat sulit karena rumah sakit di kota tuan rumah itu tengah kewalahan dengan lonjakan pasien COVID-19 yang dipicu oleh varian Delta.
Dalam waktu kurang dari sepekan jelang pembukaan, surat kabar Asahi melaporkan pada Jumat bahwa sebuah rumah sakit di Tokyo menolak permintaan penyelenggara untuk menangani kasus darurat yang terjadi di Paralimpiade karena mereka lebih memprioritaskan pasien COVID-19 domestik.
“Melihat situasi medis, kami harus mengatakan bahwa kami akan mengadakan Paralimpiade di tengah situasi yang sangat sulit,” kata seorang petugas pengiriman Paralimpiade Hidemasa Nakamura dalam konferensi pers, seperti dikutip Antara dari Reuters, Jumat (20/8/2021).
“Apa yang kami lakukan jika ada kasus parah, mengingat situasi di rumah sakit saat ini juga penuh? Kami perlu mempunyai contact flow yang memiliki akses ke rumah sakit dan fasilitas medis,” tambahnya.
Penyelenggara mengatakan akan menerapkan protokol COVID-19 untuk Paralimpiade mengikuti “Playbook” yang sama, yang digunakan selama Olimpiade.
Menurut penyelenggara, pengujian COVID-19 yang sering dan pembatasan lainnya, seperti membatasi pergerakan atlet dan ofisial terbukti efektif dalam meminimalisir risiko infeksi.
Nakamura pun meminta agar para pejabat domestik menghindari makan di luar atau minum beramai-ramai, dan berjanji untuk melakukan pengujian menyeluruh kepada peserta lokal.
Jepang sebelumnya memperpanjang status darurat COVID-19 di ibu kota dan wilayah lain selama Olimpiade pada 23 Juli-8 Agustus dan Paralimpiade pada 24 Agustus-5 September.
Penyelenggara melaporkan 12 kasus baru yang ditemukan di antara peserta Paralimpiade, termasuk satu atlet.
Baca Juga: Penasehat WHO Sebut Ketimpangan Vaksinasi di Indonesia Akan Terus Terjadi
Berita Terkait
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Sinopsis Romantic Killer, Film Jepang yang Dibintangi Moka Kamishiraishi
-
Kreatif! Siswa SMK di Sragen Bikin Seragam Batik Sendiri dengan Teknik Jepang
-
RI Gali Investasi Hilirisasi Alumunium di Jepang
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand