Suara.com - Ketua panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo berjanji untuk mengambil semua tindakan yang dapat dilakukan untuk membuat Paralimpiade aman dari virus Corona bagi para peserta dan masyarakat Jepang.
"Kami akan melindungi pertandingan yang dibuka hari ini hingga akhir dan membimbing mereka menuju kesuksesan," kata Seiko Hashimoto seperti dikutip dari Kyodo, Selasa (24/8/2021).
Hashimoto mengatakan komite akan memperkuat tindakan pencegahan virus Corona lebih ketat dari Olimpiade, karena alasan kondisi kesehatan yang mendasari Paralimpiade.
Jumlah kasus harian COVID-19 meningkat sekira tiga kali lipat di Tokyo sejak dimulainya Olimpiade pada 23 Juli, dan masyarakat Jepang tetap khawatir untuk melanjutkan Paralimpiade selama krisis kesehatan global.
Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Andrew Parsons, menyatakan keyakinannya bahwa aturan keselamatan akan diikuti oleh atlet dan ofisial, dan dia menekankan bahwa pertandingan dapat diadakan tanpa membahayakan kesehatan mereka atau masyarakat Jepang.
"Salah satu pertanyaan yang cukup sering saya tanyakan adalah, bisakah kita menggelar pertandingan yang aman? Dan jawabannya adalah iya," kata Parsons.
"Kami tidak akan berada di sini jika kami tidak percaya bahwa kami dapat memberikan permainan yang aman."
Paralimpiade Tokyo 2020, yang ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona, akan menampilkan sekitar 4.400 atlet, sementara pertandingan akan diadakan tanpa penonton sebagai bagian dari upaya lebih lanjut untuk mencegah penyebaran COVID-19.
IPC mengatakan 161 negara dan wilayah, selain tim pengungsi, akan bersaing dalam pertandingan yang berlangsung selama 13 hari hingga 5 September.
Baca Juga: Hotnya Putri Dennis Bergkamp, Pelipur Lara Donny van de Beek dalam Masa Suram di MU
Mempertimbangkan keadaan saat ini, IPC mengatakan angka tersebut "luar biasa" mengingat jumlah tim Paralimpiade terbesar adalah 164 di London pada 2012 dan jumlah itu tiga lebih banyak dari Paralimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro lima tahun lalu.
Lima delegasi, termasuk Bhutan dan Paraguay, akan melakukan debut mereka, namun beberapa negara tidak dapat mengirim atlet mereka karena kesulitan perjalanan yang disebabkan oleh pandemi, menurut IPC.
Atlet dari Afghanistan tidak dapat berada di Tokyo setelah Taliban kembali menguasai negara itu, tetapi bendera mereka akan dimasukkan dalam upacara pembukaan di Stadion Nasional sebagai "tanda solidaritas," kata Parsons.
Dia mengatakan seorang perwakilan dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) akan membawa bendera tersebut ke dalam stadion.
[Antara]
Berita Terkait
-
Reda Manthovani Bawa Indonesia Harum di Korea! Raih Gelar Grand Master Taekwondo Dunia
-
Raih Emas Paralimpiade, Annabelle Williams Ungkap Inspirasi Ketangguhan Bersama Mowilex
-
Kesulitan Sebut "Paralimpiade", Pidato Gibran di Hari Disabilitas Jadi Sorotan
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Juara Umum Paragames Tiga Kali Berturut-Turut dan Raih Medali Emas di Dua Paralimpiade
-
Berlangsung di Solo, Indonesia Para Badminton International 2024 Naik Level 2
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
-
French Open 2025: Sabar/Reza ke Perempat Final usai Atasi Rekan Senegara
-
French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin
-
Nomor eFootball Jadi Andalan, Tim Esports Indonesia Siap Berlaga di Asian Youth Games 2025
-
Pertacami Umumkan Ikut Multi Event Pertama, MMA Indonesia Siap Tempur di Asian Youth Games 2025
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel