Pada pelatih kedua kontingen beberapa kali melayangkan protes kepada ketua pertandingan dan meminta tayangan ulang dari layar kaca, diulang.
Pada ronde ketiga, Pipiet sempat limbung. Kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh lawannya. Tidak saja begitu, pesilat DKI itu mendapat teguran dari wasit sehingga dikurangi satu poin.
Melihat sang istri seperti kehabisan energi, Hanifan tidak tinggal diam. Dia kembali meneriaki istrinya agar bermain lebih tenang dan fokus. Dan mujarab, Pipiet seketika kembali menampilkan performa terbaiknya demi mengalahkan pesilat tuan rumah.
Kekuatan batin
Membela kontingen berbeda adalah keistimewaan bagi Hanifan dan Pipiet, apalagi DKI Jakarta dan Jawa Barat adalah dua daerah yang bisa dibilang lumbung olahragawan nasional. Bnayak atlet nasional yang lahir dari kedua daerah ini.
Bagi Hanifan, menikahi perempuan yang seprofesi dengannya adalah pilihan hidup. Suami istri ini kerap latihan bersama untuk mengasah teknik serta kemampuan sebelum masuk gelanggang.
Pada PON XX di Papua, keduanya kompak saling mendukung, saling memompa semangat. Berasal dari dua kontingen berbeda sama sekali tak menjadi halangan bagi mereka, dalam membentuk satu kekuatan.
Saat Hanifan tampil, Pipiet berdiri tegak di atas tribun memotivasi sang suami. Teriakan dan sorak-sorai perempuan kelahiran 6 Januari 1995 itu menjadi semangat untuk Hanifan.
Pun demikian, manakala Pipiet berlaga di atas lapangan, Hanifan selalu berada di pojok gelanggang, memberikan motivasi, semangat dan bahkan arahan serta instruksi kepada sang istri tercinta.
Baca Juga: Perolehan Medali Sementara Cabor Dayung PON Papua, Jawa Barat Dipastikan Juara Umum
Kekuatan batin dan cinta yang begitu kuat seakan menjadi jurus rahasia bagi pasangan ini. Pada PON Papua ini, Hanifan dan Pipiet membuktikan kekuatan batin telah menjembatani suara hati mereka sehingga merengkuh prestasi tertinggi.
Melirik ke belakang kala babak penyisihan, Pipiet berhadapan dengan atlet silat putri asal Jawa Barat. Sebagai anggota kontingen dari asal kota yang sama, Hanifan tentu mendukung rekannya.
Namun, di sisi lain, anak mendiang Dani Wisnu yang adalah pesilat dan anggota pemusatan latihan nasional 2005 itu juga tidak bisa tidak mempedulikan sang istri, walau membela DKI Jakarta, kontingen yang menjadi pesaing Jawa Barat. Perasaannya campur aduk. Galau menyatu dalam pikirannya.
"Secara fisik saya mendukung rekan saya, tapi di dalam batin saya mendukung istri," kata Hanifan.
Kontak batin dari Hanifan sepertinya tertangkap erat-erat oleh Pipiet. Dia mengikuti arahan sang suami. Pada akhirnya, dia berhasil mengalahkan atlet silat Jawa Barat tersebut.
Menurut Hanifan, chemistry yang telah terbangun antara keduanya begitu mempengaruhi penampilannya di atas gelanggang.
Tag
Berita Terkait
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Hasil SEA Games 2025: Pencak Silat Tambah Dua Medali Emas di Hari Terakhir
-
Ricuh SEA Games 2025: Atlet Pencak Silat Malaysia Kejar dan Serang Wasit
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2