Kemenangan Indonesia dikunci Jonatan Christie yang mampu mengalahkan Li Shi Feng 21-14, 18-21, dan 21-14.
Sanksi WADA
Sukses memboyong Piala Thomas membuat segenap komponen bangga. Namun, gegap gempita kemenangan tim Thomas Indonesia dirayakan tak sempurna sebab Badan Anti-Doping Dunia (WADA) melarang pengibaran bendera Merah Putih di arena kemenangan. Perayaan juara diganti dengan bendera berlogo PBSI.
Sanksi itu lantaran Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) lalai dalam melaksanakan pengujian doping yang efektif kepada setiap atlet.
WADA menyatakan LADI tidak mematuhi Kode Anti-Doping Dunia. Menurut pernyataan resmi WADA, Jumat (8/10), ketidakpatuhan yang dimaksud adalah ketidaksesuaian dalam melaksanakan pengujian yang efektif kepada tiap atlet di seluruh cabang olahraga.
Dengan begitu, beberapa hukuman harus diterima, di antaranya Indonesia dilarang mengibarkan bendera, dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional selama masa hukuman ini.
Menanggapi sanksi itu, LADI meminta maaf melalui konferensi pers virtual yang turut dihadiri oleh Menpora Zainudin Amali dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari pada Senin (18/10).
Bahkan Indonesia menyatakan komitmennya untuk konsisten menerapkan program zero doping yang dimulai sejak pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Saat PON Papua, untuk kali pertama, pengetesan doping di kalangan atlet berlaku sebelum dan setelah pelaksanaan pertandingan di arena. LADI melibatkan laboratorium di Qatar untuk memeriksa sampel urine atlet.
Baca Juga: KOI Siap Turun Tangan Bantu LADI Terbebas dari Sanksi WADA
Apresiasi
Meski tanpa pengibaran Sang Merah Putih, keberhasilan tim bulu tangkis Indonesia mendapat apresiasi dari semua kalangan, baik dari pemerintah, DPR, dan lain-lain.
Salah satu apresiasi diberikan Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti kepada Jonatan Christie dan kolega. Menurut LaNyalla, sukses tersebut membuat seluruh publik Indonesia bangga.
Menurut LaNyalla sukses ini sekaligus mengakhiri puasa gelar Indonesia di Piala Thomas selama 19 tahun. Keberhasilan ini semakin mengukuhkan Indonesia sebagai Raja Piala Thomas dengan 14 kali tampil sebagai juara. Sementara China sebagai rival terkuat, baru mengoleksi sepuluh gelar juara.
"Perjuangan yang sungguh sangat luar biasa. Para pahlawan bulutangkis kita kembali membuktikan jika Indonesia adalah negara besar di cabang ini," tutur LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, Senin.
Senator asal Jawa Timur ini menambahkan sukses ini harus menjadi momentum untuk membangkitkan kembali bulu tangkis Indonesia.
Tag
Berita Terkait
-
Ginting Ucap You Know Lah Ya Saat Diwawancara di Piala Thomas, Netizen: Jaktim Aksen
-
Seremoni Kemenangan Tanpa Bendera Merah Putih, Menpora Amali Minta Maaf
-
Daftar Negara yang Pulangkan Medali Olimpiade Gara-gara Doping, Rusia Paling Banyak
-
Indonesia Rebut Piala Thomas Kembali, Jokowi: setelah Penantian 19 Tahun
-
Tak Bisa Kibarkan Bendera Merah Putih Saat Event Olahraga, Roy Suryo Sarankan Hal Ini
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
Instruksi Presiden, Kemenpora Bergerak: Dualisme Organisasi Olahraga Mulai Dibenahi
-
Hendra Setiawan Tunggu Keputusan PBSI soal Sabar/Reza untuk SEA Games 2025
-
Hendra Setiawan Targetkan Sabar/Reza Ulangi Prestasi di BWF World Tour Finals
-
Bulu Tangkis Indonesia Berjaya di ASG 2025, Gondol 5 Emas & Ciptakan 3 Final 'Perang Saudara'!
-
Harga Tiket Indonesia Masters 2026 Dirilis, Mulai Rp40 Ribu! Lebih Murah dari Tahun Lalu
-
Jadwal Indonesia Masters 2026 di Istora, Catat Tanggalnya!
-
BWF Umumkan Sejumlah Aturan Baru untuk Kompetisi Dunia dan Para-Bulu Tangkis
-
Arahan Prabowo: Kesejahteraan Atlet Prioritas Utama, Beasiswa LPDP dan Bonus Internasional Naik
-
FIBA Resmi Ubah Sistem Ranking Dunia, Poin Kini Bersifat Akumulatif
-
Thailand Dilanda Banjir, 10 Cabor Ini Dipindah Lokasi ke Bangkok