Suara.com - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mengungkapkan berbagai kejadian yang dihadapi Timnas Basket Indonesia saat bertanding pada Kualifikasi FIBA World Cup 2023 melawan Lebanon di di Zouk Mikael Arena, Lebanon, belum lama ini.
Salah satunya adalah ketika Lester Prosper, dinyatakan positif saat kedatangan di Lebanon. Absennya Lester membuat timnas kurang bisa membendung serangan di bawah ring pemain Lebanon.
Namun, Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih tidak ingin memakai hal itu sebagai alasan Indonesia kalah.
"Next time kita harus lebih hati-hati evaluasi untuk tes itu semua. Kita juga berharap kalau Pak Fareza nanti ke luar negeri lagi harus bawa tim dokter yang bisa mengawasi itu semua, sehingga kita tidak merasa dipermainkan," ujar Danny dalam konferensi pers virtual, Minggu (5/12/2021).
Manajer Timnas Basket Indonesia, Maulana Fareza Tamrella, menjelaskan terkait hasil positif Lester menjelang pertandingan melawan Lebanon. Sebelumnya, Lester dinyatakan negatif COVID-19 saat tes usap akan terbang dari Amerika Serikat ke Lebanon.
"Kami semua berangkat ke Lebanon, dengan hasil yang baik. Dalam arti 23 orang berangkat ke Lebanon semuanya PCR-nya negatif namun ada hal-hal non teknis yang terjadi di Lebanon kalau kami bisa katakan detail adalah terjadi ke Lester khususnya," papar Fareza.
Lebih detil Fareza menjelaskan bahwa pada saat mendarat di bandara Lester dinyatakan positif. Setelah itu, sesuai aturan FIBA, dilakukan kembali tes PCR dengan hasil positif.
Namun, untuk memastikan kondisi center jangkung dengan tinggi 2,09 meter itu dites usap lagi di laboratorium rekomendasi kedutaan, yang menunjukkan hasil negatif.
Sesuai regulasi WHO juga protokol kesehatan FIBA bahwa diperlukan satu kali tes negatif agar pemain yang bersangkutan bisa bertanding.
Baca Juga: Timnas Basket Indonesia Tumbang, Pelatih: Lebanon Kuat dan Berpengalaman
"Kami berinisiatif meminta bantuan ke KBRI untuk mencarikan lab di mana dari KBRI dua hari berturut-turut dilakukan tes itu negatif, dan setelah itu pada saat pertandingan dites lagi dengan lab yang berbeda dinyatakan positif lagi, sehingga pertimbangan FIBA adalah dia tidak bisa menerima lab yang bukan direkomendasikan," ujar Fareza.
"Sementara dari kami, kami pasti akan mencari alternatif lainnya untuk memastikan apakah ini error atau lainnya."
Untuk pertandingan kedua, permasalahan yang sama kembali muncul atas Lester sehingga tidak bisa membela Indonesia.
Dikarenakan hasil tes PCR terakhir Lester dinyatakan positif, maka untuk pertandingan 29 November 2021 Lester kembali harus melakukan dua kali tes PCR dan harus menunjukkan hasil negatif.
Walaupun tes pertama dari pertandingan kedua tanggal 28 November pukul 12.05 waktu setempat menunjukkan hasil negatif, namun tes kedua pada 29 November, menjelang pertandingan, hasil tes PCR Lester menunjukkan hasil positif.
"Kita inisiatif untuk melakukan PCR pribadi secara enam kali dan hasilnya negatif semua. Dalam arti Lester memiliki sembilan hasil negatif, namun pada pertimbangan game day, lab itu tidak diambil oleh FIBA, Lester terkena health protocol yang di mana hal tersebut tidak memungkinkan untuk Lester bermain," jelas Fareza.
"Hal tersebut kami sudah komunikasikan, kami sudah melakukan protes namun kembali lagi kami menghargai keputusan pada akhirnya di FIBA dan kami mengikuti keputusan tersebut."
Selanjutnya, sebelum kembali ke Jakarta, Fareza menjelaskan seluruh anggota tim delegasi harus menjalani tes usap lagi.
Hampir seluruh pemain dan ofisial mendapatkan hasil negatif, kecuali Andhakara Prastawa dan Endang Muchlisin, masseur dari timnas. Saat ini dua nama tersebut masih menjalani karantina di Lebanon.
Jika sudah dinyatakan negatif, mereka akan segera kembali ke Jakarta. Timnas Basket Indonesia akan kembali bersiap menatap window kedua melawan Arab Saudi dan Jordania pada Februari 2022.
Insiden Lagu Kebangsaan
Tidak hanya soal Lester yang tidak dapat memperkuat timnas, terdapat kejadian lain yang membuat pemain tidak nyaman, yaitu lagu kebangsaan Indonesia Raya yang tidak diputar secara penuh saat pertandingan.
"Ketika lagu Indonesia Raya hanya dimainkan sampai belum setengah sudah diselesaikan dan jujur malam itu ada dua tiga pemain telpon merasa marah, saya bilang ya sudah jangan dimasukkan dalam hati," kata Danny.
Danny mengatakan Perbasi kemudian menyampaikan surat protes segera setelah kejadian itu.
"Ini seharusnya harus FIBA sadari agar tidak terulang seperti itu. Negara lain pun kalau main di Indonesia kalau seperti itu juga pasti tidak akan nyaman... Pasti orang kalau dipermainkan soal lagu kebangsaannya pasti merasa tidak nyaman," kata Danny.
TC di Las Vegas
Sebelum bertolak ke Lebanon, timnas melakukan training camp (TC) di Las Vegas, Amerika Serikat. Hal itu telah dilakukan saat persiapan Asian Games 2018, hanya tempatnya saja bergeser dari Los Angeles ke Las Vegas.
TC di Las Vegas dilakukan sejak 6 November hingga waktu pemberangkatan ke Lebanon pada 22 November. TC di Amerika menjadi pilihan karena menyesuaikan kebutuhan dalam persiapan melawan Lebanon pada 27 dan 29 November 2021.
"Ketika di-meetingkan bersama kami memutuskan untuk mengambil Amerika karena Amerika tidak terlalu sulit untuk mencari sparing yang kuat dan ketika masuk dalam Amerika tidak terlalu banyak masalah yang dituntut dari pemerintah mereka," kata Danny.
"Kalau kita ke negara lain kita sudah harus isolasi mandiri waktunya akan habis dan tidak ada lawan tanding yang bisa kita harapkan, maka kita putuskan ke Amerika pada saat itu, memang itu keputusan bersama kita."
Di Las Vegas, timnas bekerja sama dengan Impact Basketball. Impact Basketball inilah yang memfasilitasi timnas uji tanding selama di Las Vegas.
Kepentingan timnas dalam uji tanding terpenuhi dengan didatangkan lawan tim dengan materi pemain G-League dan mantan NBA All Star DeMarcus Cousins.
"Tujuan utama kami memang lebih ke arah mencari lawan tanding yang lebih mumpuni yang tidak bisa kita dapatkan di Indonesia apabila training camp," tutu Fareza.
"Hal tersebut bisa mempersiapkan kami melawan tim Lebanon yang secara notabene memang di atas kami dan lebih physical mainnya sehingga pemain kami memiliki persiapan."
Window pertama Kualifikasi FIBA World Cup 2023 sudah dilalui Timnas Basket Indonesia.
Dua kali melawan Lebanon, dua kali kekalahan didapat Indonesia Patriot dalam pertandingan penyisihan Grup C yang digelar di Zouk Mikael Arena, Lebanon. Dipaksa menyerah 38-96 di pertemuan pertama, Timnas Basket Indonesia takluk 64-110 pada laga kedua.
Hasil itu membuat Indonesia berada di posisi keempat Grup C dengan poin dua. Sementara Lebanon melejit di puncak klasemen dengan empat angka. Sedangkan Arab Saudi dan Yordania berada di urutan kedua dan ketiga dengan masing raihan tiga poin.
Tag
Berita Terkait
-
Timnas Basket Indonesia Perkuat Chemistry di Australia, Prastawa: Tak Boleh Ada Kesalahan Lagi!
-
Persiapan SEA Games 2025, Timnas Basket Indonesia Berharap Hadapi Lawan Kuat di Australia
-
Timnas Basket Indonesia Pangkas Skuad: 6 Pemain Dicoret!
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Aldila Sutjiadi Sesalkan Harus Hadapi Priska di Babak Pertama WTA Chennai
-
Main Malam Ini, 3 Wakil Awali Perjuangan Indonesia di Hylo Open 2025
-
Daftar Wakil Indonesia di Hylo Open 2025: Jonatan Christie Satu-satunya Wakil Tunggal Putra
-
Kalah dari Pakistan, Timnas Voli Putra Indonesia Gagal ke Final AYG 2025
-
Kalahkan Thailand, Timnas Voli Putri Indonesia Melaju ke Final AYG 2025
-
Debut Menawan Julius Cezar, Raih Medal Perak di Asian Youth Games 2025
-
Siapa Jermain Grunberg? Atlet Senam Keturunan Indonesia, Fans Real Madrid
-
Runner-up French Open, Fajar/Fikri Bidik Revans atas Kim/Seo di Pertemuan Selanjutnya
-
1.000 Pelari Ikut Serta, Fun Run Jadi Wadah Edukasi Kesehatan Kulit di 4 Kota
-
Fajar/Fikri Syukuri Raihan 'Runner-up' di French Open 2025, Alihkan Fokus ke Hylo Open