Suara.com - Petenis peringkat dua dunia Daniil Medvedev harus mengawali pertandingan babak pertamanya dalam Australian Open dengan kehilangan poin pada servis awal, namun berbalik menundukkan Henri Laaksonen dalam permainan yang penuh kesabaran.
Medvedev melewati babak pertama Australian Open dengan 6-1, 6-4, 7-6(3) di Rod Laver Arena, Melbourne, sehingga membuat rekor kalah-menang 13-1 dalam turnamen akbar ini.
"Dia memulai pertandingan dengan lebih baik. Dia banyak menyentuh garis dan bisa mengendalikan permainan, memukul dengan kekuatan penuh dari setiap pukulan yang dia lepaskan," tutur Medvedev dalam lamam ATP Tour, seperti dimuat Antara, Selasa.
Bermain dalam Grand Slam pertamanya sejak memboyong gelar Grand Slam perdana US Open 2021, Medvedev kehilangan servis pada game pembuka, lalu sedikit menyerah dalam pertandingan yang berlangsung satu jam 54 menit itu.
Petenis asal Rusia itu tidak menghadapi break point pada set dua dan tiga, meskipun Laaksonen hanya memberikan satu break point lewat servisnya sendiri saat pertandingan semakin ketat pada set ketiga.
Pada saat yang genting, kesabaran Medvedev membuahkan hasil. Meski terlihat frustrasi pada akhir set ketiga, dia menjebak petenis Swiss itu untuk melakukan tiga kesalahan secara beruntun lewat pengembalian penuh tipuan.
Medvedev pun mengamankan empat poin terakhir dalam pertandingan pembukanya.
Sebagai petenis unggulan teratas dalam undian tunggal putra, Medvedev mengakui predikat ini memberikan tekanan kepadanya mengingat Australian Open adalah turnamen yang sangat penting dan harus dimenangkan demi gelar Grand Slam keduanya. "Saya suka bermain di sini, saya suka lapangan keras," kata dia.
Setelah mengalahkan peringkat 91 dunia Laaksonen, Medvedev berpeluang menghadapi petenis tuan rumah Nick Kyrgios pada babak kedua Kamis nanti.
Baca Juga: Top 5 Sport: Tatap MotoGP 2022, Marc Marquez Lahap Trek Portimao
Namun sebelum itu terwujud, Nick harus terlebih dulu mengalahkan petenis Inggris Liam Broady yang debut dalam Australian Open.
Berita Terkait
-
Raymond/Joaquin Sabet Gelar S500 Perdana, Ingatkan pada Era The Minions
-
Indonesia Sabet Dua Gelar dan Empat Runner Up di Australian Open 2025!
-
Jadwal Final Australian Open 2025: Peluang Indonesia Sabet 4 Gelar!
-
Jafar/Felisha: Asa Kantongi Tiket Terakhir WTF 2025 vs Ruttanapak/Jhenicha
-
Ditikung Chou Tien Chen di Australian Open, Alwi Farhan Target Bangkit di SEA Games 2025
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Pertahankan Gelar, Timnas MLBB Putri Indonesia Sukses Juarai IESF WEC 2025
-
Perenang Berdarah Jerman Masniari Wolf Fokus Sprint demi Pertahankan Emas SEA Games 2025
-
Merasa Tegang, Putri KW Tetap Optimis Menang di Pembuka Laga Beregu SEA Games 2025
-
Kesan Pertama Tim Bulu Tangkis Indonesia usai Jajal Lapangan SEA Games 2025
-
Duet Kapten Ana dan Sabar Pimpin Misi Raih 2 Emas Bulu Tangkis di SEA Games 2025
-
Kolaborasi Apik Lintas Cabor: Jonatan Christie Satu Lapangan dengan Daniel Wenas hingga Witan
-
Misi Tiga Besar SEA Games 2025: Prabowo Lepas Kontingen, Erick Thohir Pasang Target 80 Emas
-
Bonus Emas SEA Games 2025 Meroket Jadi Rp1 Miliar, Prabowo Kasih Pesan Serius ke Para Atlet
-
SEA Games 2025: Tuan Rumah Thailand Diterpa Skandal Baru, Berpotensi ke Jalur Hukum
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera