Suara.com - Pelatih Timnas Basket Indonesia, Rajko Toroman terus memantau pemain yang berlaga di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2022 sebagai langkah untuk membentuk skuad Merah Putih menghadapi Window II Kualifikasi FIBA World Cup 2023.
Manajer Timnas Basket Indonesia, Fareza Tamrella mengatakan nantinya Rajko Toroman bakal memanggil 15 pemain terbaik. Namun, lanjut Fareza, slot tersebut tidak untuk pemain yang bergabung di tim Indonesia Patriots.
"Coach Toro --sapaan Rajko Toroman-- sudah memantau penampilan pemain sejak IBL musim baru bergulir. Pemantauan akan terus dilakukan sampai seri Bandung (seri kedua) untuk melihat perkembangan," ujar Mocha --sapaan akrab Fareza-- seperti dilansir laman resmi IBL, Kamis (27/1/2022).
Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) bersama Badan Tim Nasional (BTN) mulai menyiapkan program untuk skuad Merah Putih jelang turun pada Window II Kualifikasi FIBA World Cup 2023.
Rencananya, skuad timnas bakal melakukan training camp (TC) di Yogyakarta. Pada sisi lain, seri ketiga IBL 2022 bakal bergulir di sana pada 10-16 Februari.
Jadi, lanjut Fareza, setelah bertanding membela tim masing-masing, pebasket terbaik Indonesia bisa langsung bergabung dengan skuad timnas.
Kemudian, mereka langsung menatap dan mempersiapkan diri melakoni pertandingan pada Window II Kualifikasi FIBA World Cup 2023 melawan tuan rumah Arab Saudi pada 24 Februari, dan tiga hari kemudian menantang tuan rumah Yordania.
"Yogyakarta dijadikan tempat untuk TC supaya bisa langsung dimulai latihan setelah para pemain timnas yang beres bertanding dengan tim masing-masing pada IBL 2022," kata Fareza.
IBL 2022 sendiri akan memasuki seri kedua di GOR C-Tra Arena, Bandung pada 29 Januari hingga 5 Februari. Sejauh ini, ada tiga tim yang sukses menyapu bersih seri pertama dengan kemenangan.
Baca Juga: Tatap Seri Kedua IBL 2022 di Bandung, RANS PIK Basketball Intens Lakukan Persiapan
Ketiga tim yang belum terkalahkan itu adalah klub-klub yang masuk dalam Divisi Putih, yaitu Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Amartha Hangtuah Jakarta, dan Dewa United Surabaya.
Berita Terkait
-
Pertandingan Sengit, Timnas Basket Indonesia Kalah Tipis dari Thailand di SEA Games 2025
-
Step Into the Game! IBL Gandeng Brand Lokal Bikin Sepatu Ramah Kantong
-
Kapten Timnas Basket Indonesia Sudah Tak Sabar Bertanding di SEA Games 2025
-
Jelang IBL 2026, Satria Muda Pertamina Bandung Rekrut Dua Pemain asal Amerika
-
Raffi Ahmad Ungkap Alasan Rans Simba Tak Pertahankan Devon van Oostrum
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat