Suara.com - Cedera diplopia yang dialami Marc Marquez membuat dirinya harus absen 6 bulan lamanya. Harapan untuk bisa menjadi juara dunia MotoGP 2022 bisa dikatakan pupus.
Bahkan beberapa pihak mempertanyakan masa depan Marc Marquez, salah satunya salah satu eks pembalap MotoGP, Keith Huewen.
Ia menyebut kalau karir Marc Marquez sebagai pembalap MotoGP hampir tamat. Cedera mata yang dialaminya disebut-sebut tidak akan bisa hilang 100 persen.
Huewen menganggap tak seperti patah tulang yang bisa dipulihkan secara mekanis, cedera mata punya tingkat kesulitan tersendiri. Bukan tidak mungkin suatu saat ini bisa kambuh lagi.
"Cedera ini tidak seperti patah tulang yang bisa diperbaiki 'secara mekanis'," kata mantan juara GP Inggris itu dikutip laman Crash.
"Cedera mata bagi saya, sepenuhnya non-medis, sedikit seperti cedera otak. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan apa-apa. Ini adalah apa adanya dan Anda harus mengatasi apa pun kondisinya,” lanjutnya.
"Setiap kali dia jatuh - dan setiap kali dia pulih dari ini sekarang - dia akan secara tidak sadar (menyimpan) trauma dari semua yang biasa dia lakukan secara alami. Ini akan memiliki efek majemuk pada kinerja dan kesejahteraan mentalnya,” jelasnya.
Efek trauma ini bisa menyebabkan Marquez menampilkan performa maksimal di atas sirkuit. Apalagi jika sudah terjatuh dari motor, cedera tersebut besar kemungkinan bisa kambuh lagi.
Ia menilai kalau masa depan Marc Marquez sebagai pembalap MotoGP sudah hampir tamat. Sudah relakah kalian kalau Marc Marquez pensiun?
Berita Terkait
-
Nyesek! Driver Ojol Gagal ke MotoGP Mandalika Gegara Covid-19, Sandiaga Uno Janjikan Bisa Nonton Gratis Tahun Depan
-
WSBK Dan MotoGP Mandalika Selesai Tapi Sengketa Lahan Warga Tak Kunjung Usai
-
Dokter Sebut Marc Marquez Harus Istirahat dari Balapan selama Setengah Tahun, Mimpi Juara Dunia MotoGP 2022 Pupus
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025