Suara.com - Nama Aprilia saat ini mulai banyak menyedot perhatian usai salah satu punggawa mereka, Aleix Espargaro mulai getol menyajikan perlawanan alot di tiap balapan.
Bahkan tim Italia yang sempat dianggap sebagai anak bawang di MotoGP ini mulai konsisten untuk berebut podium setidaknya sejak setahun belakangan.
Walau demikian, pembalap baru mereka Maverick Vinales kelihatan masih keteteran bersama tim ini. Ia pun berujar bahwa dirinya masih butuh waktu untuk beradaptasi.
Dilansir dari Crash, menurut eks pembalap Yamaha tersebut, saat ini ia juga mengalami kendala di setiap sesi kualifikasi saat balapan.
"Itulah yang selalu saya bicarakan, memulai dari posisi ke-12 itu sulit dan kemudian kami memiliki masalah dengan perangkat holeshot depan dan saya tidak dapat melibatkannya. Saya melakukan awal yang buruk. Banyak wheelie," katanya.
"Tapi masalah sebenarnya adalah kami tidak bisa melakukan satu putaran cepat di kualifikasi. Jadi kemudian kami harus terus mendorong melalui semua balapan untuk pulih, yang berarti suhu ban naik, tekanan naik dan kemudian semuanya tidak berfungsi."
Sebagai contoh dari jenis 'detail' yang diperlukan untuk menyetel motor MotoGP untuk time attack, Vinales mengingat apa yang akhirnya bekerja paling baik di Yamaha, di mana ia mengambil 32 baris depan mulai dari 2017 hingga pertengahan 2021:
"Di Yamaha, saya selalu menambahkan dua langkah di preload depan hanya untuk tidak menekan ban depan dengan cengkeraman belakang ekstra, karena Anda dapat mengerem sedikit lebih dalam atau apa pun," jelas Vinales.
"Kami perlu menemukan detail semacam ini, tetapi kami hanya memiliki lima balapan sampai Jerez dan butuh empat tahun di Yamaha. Jadi kita harus bekerja sangat cepat. Yang lain memiliki 5-6 tahun dengan motor yang sama, tetapi kami bisa melakukannya.
Baca Juga: Top 5 Sport: Momen Hendra/Ahsan Buat Ganda Thailand Rebahan di Lapangan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025