Suara.com - Petenis kelahiran Rusia Natela Dzalamidze mengatakan keputusannya mengubah kewarganegaraan menjadi Georgia dimotivasi oleh keinginan bermain dalam Olimpiade, sedangkan Wimbledon hanyalah sekadar bonus.
Pada April, All England Lawn Tennis Club (AELTC) melarang petenis Rusia dan Belarus bermain dalam Wimbledon gara-gara invasi ke Ukraina. Belarus menjadi tempat utama mulainya invasi itu.
Dalam daftar masuk Wimbledon, Dzalamidze sudah berstatus warga Georgia sehingga dia bisa berpasangan dengan petenis Serbia Aleksandra Krunic dalam ganda putri untuk Grand Slam lapangan tanah rumput itu.
WTA Tour menyatakan Dzalamidze sudah mematuhi peraturan tentang perubahan kewarganegaraan.
"Dalam kasus Natela, dia telah menyerahkan paspor dan identitas Georgia karena dia berdwi-kewarganegaraan, dan sebagai akibatnya, kewarganegaraannya telah resmi diubah dalam sistem WTA," kata WTA Tour seperti dikutip Reuters, Selasa seperti dimuat Antara.
"Ini terjadi sebelum finalisasi dan keluarnya daftar masuk Wimbledon."
Dzalamidze yang berayahkan orang Georgia, mengatakan meratanya kekuatan tenis Rusia dan skorsing yang diberlakukan kepada Rusia dalam Piala Billie Jean King yang harus dipatuhi semua petenis agar bisa memenuhi persyaratan mengikuti Olimpiade, telah mendorongnya beralih kewarganegaraan.
"Keputusan saya dibuat karena saya fokus kepada karir saya dan ingin memiliki kesempatan bertanding dalam Olimpiade," kata petenis berusia 29 tahun itu kepada Times.
"Diskusi pertama saya dengan WTA terjadi saat Indian Wells awal Maret.
Baca Juga: Ganti Kewarganegaraan, Petenis Rusia Bisa Tampil di Wimbledon 2022
"Jika saya membuat keputusan membela Georgia dan memiliki kesempatan bermain di Wimbledon, mengapa tidak? Saat ini saya memiliki peringkat terbaik dan perspektif saya saat ini adalah jauh lebih baik di Georgia."
Wimbledon yang dimulai 27 Juni dicabut poin peringkatnya oleh ATP dan WTA Tours karena keputusannya dalam melarang petenis Rusia dan Belarus.
Berita Terkait
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dari TK hingga SMA, Ribuan Pelajar Siap Bersaing di Kompetisi Matematika IOB 2025
-
Sengit dan Seru! Siswa SMK Adu Keahlian di Olimpiade Jaringan MikroTik 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Jawaban Polos 'Bocah Ajaib' Arimbi Mengapa Pilih Posisi sebagai Opposite
-
Hany Budiarti Siap 'Comeback' di Proliga 2026 usai Punya Momongan? Begini Jawabannya
-
Jakarta Livin Mandiri Rekrut Yolla Yuliana untuk Proliga 2026
-
Mental Baja, Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Semifinal Kumamoto Masters 2025
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Menuju SEA Games 2025: Tim Review Finalisasi Peta Medali Kontingen Indonesia
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
-
Tangerang Hawks Lepas Nikholas Mahesa
-
Indonesia International Challenge 2025: 5 Ganda Campuran Amankan Tempat di Perempat Final
-
Indonesia International Challenge 2025: 7 Tunggal Putra Tuan Rumah Melaju ke Perempat Final