Suara.com - Novak Djokovic telah mengikuti 31 final Grand Slam dan menghadapi hampir semua skenario yang mungkin terjadi dalam mengumpulkan 20 gelar tetapi dia tidak akan pernah tahu apa yang diharapkan dalam pertarungan Wimbledon, Minggu (10/7/2022), melawan petenis Australia yang penuh drama Nick Kyrgios.
Petenis Serbia berusia 35 tahun, yang mengincar gelar keempat berturut-turut, itu akan bersiap untuk setiap kemungkinan, tetapi kemungkinan petenis peringkat 40 dunia Kyrgios masih akan memunculkan beberapa kejutan.
Hal itu bisa berupa servis yang dimainkan di antara kedua kaki untuk memperoleh poin, pukulan twener drop shot dari baseline pada break point, atau perkelahian dengan penonton.
Namun, Djokovic akan tahu bahwa di tengah semua drama dan keberanian, Kyrgios memiliki berbagai senjata mematikan di lapangan rumput yang mengancam untuk mengakhiri 27 pertandingan tak terkalahkannya di Wimbledon dan merebut gelar dari genggamannya.
Djokovic, yang menjadi favorit pada final nanti, dalam dua pertemuan mereka sebelumnya, keduanya pada 2017, tidak memenangi satu set pun, tidak mematahkan servis Kyrgios dan hanya memiiliki satu break point.
Djokovic dianggap sebagai petenis terbaik yang dapat kembali dari ketertinggalan, tapi Kyrgios yang penuh taktik dapat menguji secara maksimal kesabaran sang juara bertahan.
"Saya kira itu akan menjadi pertandingan dengan perbedaan tipis," kata Djokovic, yang mengincar gelar ketujuh Wimbledon, dikutip dari Reuters.
"Gerakannya untuk servis sangat lancar dan sangat cepat. Dia benar-benar bisa memukul dari sudut mana pun. Dia melemparkannya ke depan sehingga bisa masuk, melakukan servis dan pukulan voli. Dia menempatkan dirinya dalam posisi yang bagus untuk menjadi agresif atau bertahan."
"Sulit untuk dibaca. Saya belum pernah berlatih dengannya atau bermain dengannya sejak terakhir kali saya kalah darinya."
Baca Juga: Elena Rybakina: Menjadi Juara Adalah Hal yang Menakjubkan
Alasannya adalah kedunya sedikit renggang dan membeku sampai hubungan mereka tiba-tiba mencair tahun ini setelah dukungan Kyrgios untuk Djokovic ketika dia dideportasi dari Australian Open karena tidak divaksin COVID-19.
Kyrgios pernah menyebut Djokovic sebagai "alat", mengatakan dia memiliki "obsesi" untuk disukai dan menggambarkan selebrasi pasca-pertandingan khas Djokovic sebagai sesuatu yang menjijikan.
Djokovic pernah berkata bahwa dia tidak terlalu menaruh hormat kepada Kyrgios di luar lapangan, tetapi menjelang final hari Minggu, bromance berkembang di antara keduanya.
"Jujur, sebagai penggemar tenis, saya senang dia masuk final karena dia punya banyak bakat," kata Djokovic.
Pada pekan pertama turnamen, Kyrgios tampak senang mengambil peran antagonis seperti biasanya, didenda karena meludah ke arah seorang penonton ketika melawan Paul Jubb. Dia sekali lagi mendapat teguran karena perilakunya dalam kemenangan atas Stefanos Tsitsipas, yang kemudian menyebut Kyrgios "perisak."
Sejak saat itu, Kyrgios menunjukkan permainan yang membuat orang percaya bahwa dia memiliki kemapuan -- lewat lima set melawan Brandon Nakashima, kemudian dengan mudah menyingkirkan Cristian Garin tanpa sumpah serapah.
Berita Terkait
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Petenis Muda Shinar Zahra Raih Dua Gelar di Ajang Tenis Internasional
-
Apa Perbedaan Padel dan Tenis? Begini Aturan Mainnya
-
21 Tahun Berlalu, Janice Tjen Pecahkan Kutukan Tenis Indonesia di Grand Slam
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Hasil Kumamoto Masters 2025: Ubed Evaluasi Fisik dan Mental Usai Terhenti di Babak Pertama
-
Adelia Chantika Aulia, Perenang Berusia 14 Tahun Siap Debut di SEA Games 2025
-
Pebulu Tangkis 19 Tahun Ungkap Strategi Kalahkan Unggulan Keenam di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Tunjukkan Mental Baja, Dhinda yang Baru 19 Tahun Sikat Unggulan Keenam
-
Francesco Bagnaia Akui Kesulitan Maksimalkan Potensi Motor Ducati
-
Francesco Bagnaia Krisis Performa, Ducati: Kami Sudah Lakukan Segalanya
-
Hangtuah Jakarta Resmi Kembali Datangkan Menantu Michael Jordan
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
-
Biasanya Putih, Apriyani Rahayu Soroti Pencahayaan Kuning di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Menang Meyakinkan, Apriyani/Fadia Melaju Mulus ke Babak 16 Besar