Suara.com - Direktur Utama Liga Bola Basket Indonesia (IBL), Junas Miradiaryah menyatakan pihaknya ingin lebih dulu memantapkan keberlangsungan kompetisi tingkat utama sebelum merancang liga pengembangan seperti NBA G League di Amerika Serikat dan PBA D-League di Filipina.
Negeri tetangga, Malaysia, juga tengah bersiap menyongsong musim inagurasi Malaysia D-League yang digelar serupa kompetisi bola basket kelompok usia di bawah 23 tahun (U-23). Malaysia D-League dijadwalkan mulai bergulir Sabtu (30/7).
Kabar Malaysia D-League cukup menarik perhatian masyarakat penggemar bola basket di Indonesia, sebab keberadaan Andika Saputra yang dipercaya menjadi pelatih tim asal Brunei Darussalam, Pegasus, serta keikutsertaan klub asal Indonesia, BBM CLS Knights.
Junas mengaku bahwa pihaknya tertarik dan sudah terpikirkan wacana agar IBL memiliki liga pengembangan semacam itu, tapi hal itu harus lebih didahului kemapanan untuk kompetisi utamanya.
"Kita perlu make sure dulu utamanya going proper lah. Proper dan sustain," katanya kepada Antara, Kamis (28/7/2022).
Junas mengingatkan sejak menjabat sebagai Dirut IBL, dirinya dihadapkan pada sejumlah situasi sulit termasuk pandemi COVID-19 yang mempengaruhi jadwal IBL secara langsung maupun lewat perubahan jadwal kompetisi lain yang turut berdampak terhadap IBL.
"Jadi kita musti pastikan dulu secara firm untuk yang utamanya benar jalan konsisten 2-3 tahun enggak ada perubahan signifikan, baru kita rencanakan untuk level di bawahnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Junas juga mengaku konsep liga pengembangan dengan batasan usia tersebut memerlukan peran aktif Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) yang biasanya menggelar kompetisi-kompetisi kelompok umur (KU).
Ia juga mengingatkan bahwa kualitas kompetisi antara IBL dan liga pengembangan tidak boleh terlalu tajam, apabila menginginkan penjenjangan kompetisi yang bermanfaat.
Baca Juga: Play-off hingga Final IBL 2022 Digelar di Bandung, Ini Alasannya
"Ya semisal seperti NBA, antara NBA dengan G League, kan Jordan Poole juga sempat di G League tapi di NBA bisa bicara. Karena kalau levelnya kejauhan jadi agak percuma," ujarnya.
Junas juga mengingatkan bagaimana IBL masih berusaha meningkatkan kualitas kompetisi, sesuatu yang sayangnya masih menghadapi kendala baik itu karena situasi pandemi COVID-19 maupun kepadatan jadwal turnamen internasional.
IBL 2022 telah memperlihatkan sebuah nilai tambah dengan kehadiran 16 peserta, dan Junas mengaku pertambahan peserta itu dimaksudkan untuk memperpanjang periode kompetisi sembari memperbanyak jumlah pertandingan.
"Tapi kemarin kan ada SEA Games, FIBA Asia Cup, tiba-tiba kita harus mengalah dulu sehingga jumlah gim yang kita targetkan belum tercapai," katanya.
Junas mengungkapkan dengan 16 tim peserta, IBL berencana meningkatkan jumlah pertandingan musim reguler 2022 menjadi 240 gim dari 96 gim di musim 2021.
Hanya saja karena terpotong SEA Games 2021 --yang penyelenggaraannya tertunda ke Mei lalu--, lanjutan window kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023, dan persiapan Piala FIBA Asia 2022, praktis jumlah pertandingan IBL 2022 terpangkas menjadi 176 gim di musim reguler.
Berita Terkait
-
Step Into the Game! IBL Gandeng Brand Lokal Bikin Sepatu Ramah Kantong
-
Jelang IBL 2026, Satria Muda Pertamina Bandung Rekrut Dua Pemain asal Amerika
-
Raffi Ahmad Ungkap Alasan Rans Simba Tak Pertahankan Devon van Oostrum
-
Rans Simba Bogor Bidik Juara IBL 2026, Raffi Ahmad: Mudah-mudahan Kepeleset Jadi Juara
-
RANS Simba Bogor Perkuat Fondasi Tim Jelang Musim IBL 2026
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Final SEA Games 2025: Hajar Ganda Malaysia, Sabar/Reza Persembahkan Emas ke-37
-
Final SEA Games 2025: Ekspresi Tak Percaya Alwi Farhan Usai Raih Emas Tunggal Putra
-
Hasil SEA Games 2025: Performa Impresif Edgar Xavier Hasilkan Medali Emas
-
Hasil SEA Games 2025: Menembak Beregu Putra Sumbang Emas untuk Indonesia
-
Klasemen Medali SEA Games 2025 Hari Ini: Indonesia Dulang 11 Emas dalam Sehari
-
Kocak! Pesona Pevoli Singapura Bikin Heboh SEA Games 2025, Fans Vietnam Sampai Lupa Diri
-
Klasemen Medali SEA Games 2025 Malam Ini: Janice Tjen Sumbang Emas ke-28 untuk Indonesia
-
Mengejutkan! 8 Atlet di SEA Games 2025 Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan
-
Kandas di Semifinal SEA Games 2025, Rachel/Febi Sudah Berjuang Mati-matian
-
Final Ganda Putri SEA Games 2025: Misi Balas Dendam dan Raih Emas Pasangan Ana/Meilysa