Suara.com - Komite Olimpiade Indonesia atau NOC Indonesia membantah dua orang tim pendukung yang mereka bawa ke Korea Selatan, masuk dalam proses investigasi Kepolisian Seoul akibat dugaan pertikaian yang terjadi pada Rabu (19/10/2022) malam.
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengapresiasi kinerja profesional Kepolisian Seoul dalam menindaklanjuti insiden tersebut. Namun, dirinya menegaskan kronologinya tidak seperti yang diberitakan.
Sebagai informasi, delegasi Indonesia tengah berada di ANOC General Assembly XXVI di Seoul, Korea Selatan. Dalam sidang umum ini, NOC Indonesia membawa tim pendukung pengisi acara untuk membantu mempromosikan ANOC World Beach Games Bali 2023.
Tim pengisi acara inilah yang terlibat insiden di sela-sela ANOC General Assembly XXVI. Meski demikian, apa yang terjadi disebut Okto tak seperti yang diberitakan.
“Kami ingin membantah dan mengklarifikasi berita yang beredar,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/10/2022).
Okto menerangkan kejadian bermula ketika tim pengisi acara yang membantu membawa keindahan Indonesia untuk mempromosikan ANOC World Beach Games Bali tengah mencari udara segar di pedestrian di depan salah satu cafe di Seoul, Korea Selatan.
Mereka kemudian dihampiri dua orang lelaki, yakni satu warga asing dari Eropa dan satu warga lokal berdarah campuran, yang secara tiba-tiba menyerang delegasi Indonesia.
“Ada pengisi acara yang masuk dalam rombongan berangkat ke Seoul, ketika mereka sedang berada di pedestrian jalan, dua orang yang diduga mabuk itu justru menghampiri dan mengganggu salah seorang pengisi acara dengan memukul tangannya. Dalam situasi tersebut, siapa pun, secara refleks pasti melakukan self defence (pertahanan diri),” ujar Okto.
Pertahanan diri tersebut yang kemudian membuat situasi saling dorong satu sama lain. Bahkan, mereka juga memberikan ancaman, yang kemudian membuat delegasi Indonesia memutuskan mendatangi kantor polisi guna melaporkan kejadian.
Baca Juga: Wawancara Raja Sapta Oktohari: Jadi Pengusaha Itu Privilegenya Dapat Keleluasaan (Part 3-Habis)
“Jadi datang ke kantor polisi untuk menemukan solusi. Orang kita dimintai keterangan dengan ditanyai sejumlah pertanyaan, dan kemudian langsung pulang. Itu pun hanya setengah jam atau 30 menit. Saya tahu karena saya langsung datang ke lokasi. Tidak mungkin dilepaskan jika salah,” kata Okto.
“Polisi di Seoul juga sangat profesional. Kerjanya pun sangat sopan. Mereka mengerti situasinya dan sangat independen. Pihak kita pun tidak akan memperpanjang masalah ini, jadi sudah kita memaafkan mereka."
"Saya kira ini tidak perlu diperpanjang karena para pengisi acara ini justru berhasil mendapatkan apresiasi di ANOC General Assembly karena berhasil menghadirkan suasana bali di Seoul," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sidang Umum OCA Beri Respons Positif Pelaksanaan ANOC World Beach Games 2023 di Bali
-
Hasil Piala Dunia Panjat Tebing 2022 Modal Besar Indonesia ke Olimpiade 2024
-
KOI Usulkan Cabang Olahraga SEA Games Sejalan dengan Olimpiade
-
Ferry Kono Mundur, Harry Warganegara Ditetapkan Jadi Plt Sekjen KOI
-
Citra Febrianti Bakal Terima Medali Perak Olimpiade 2012 pada 18 September 2022
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus
-
Ingin Ulangi Kesuksesan, Rizki Juniansyah Bertekad Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
KONI Bertekad Tuntaskan Dualisme Cabang Olahraga di Indonesia
-
39 Atlet Indonesia Ikuti Islamic Solidarity Games 2025 di Arab Saudi, Ada Balap Unta
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP
-
Korea Masters 2025: Tiga Ganda Putri Indonesia Langsung Tersingkir