Suara.com - Pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto menyoroti faktor mental Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang masih kurang tangguh untuk menjalani laga penting sehingga mereka harus terhenti pada semifinal French Open 2022 di Paris pekan lalu.
Rehan/Lisa belum mampu melaju ke final French Open 2022 setelah takluk kepada pasangan Belanda Robin Tabeling/Selena Piek dalam pertarungan rubber game yang berakhir dengan skor 21-17, 13-21, 12-21.
Rehan/Lisa sebetulnya bisa saja mengamankan partai puncak setelah merebut gim pertama dan unggul jauh pada gim kedua. Namun mereka justru hilang fokus dan panik saat lawan perlahan mulai mengejar ketertinggalan.
"Rehan/Lisa di laga semifinal saya rasa masih kurang mental bermain. Saat tengah unggul mereka malah tegang. Hal itu salah, mengingat seharusnya mereka harus bisa tenang saat tengah unggul. Secara keseluruhan mereka sudah berjuang maksimal," ungkap Nova melalui keterangan PBSI diterima di Jakarta, Senin.
Meski kalah, Nova mengatakan ada peningkatan dari penampilan Rehan/Lisa dibandingkan saat di Denmark Open 2022. Pasangan peringkat ke-30 dunia itu dinilai sudah mampu cepat beradaptasi dengan kondisi di lapangan. Hanya saja, Rehan masih perlu menambah daya tahan otot tangan dan kaki, sementara Lisa harus meningkatkan kualitas dan permainan.
Nova juga menyatakan bahwa capaian semifinal Rehan/Lisa di turnamen level Super 750 itu merupakan yang hasil terbaik dari ganda campuran Indonesia terutama setelah kepergian dua pasangan senior, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Sebelum Rehan/Lisa, ganda campuran Indonesia juga pernah mencapai hasil terbaik saat Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mencapai final Malaysia Masters 2022 pada Juli lalu.
Pada saat itu, Rinov/Pitha kalah oleh jagoan unggulan pertama asal China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Secara keseluruhan, Nova menilai ganda campuran Indonesia yang kini bertumpu pada tiga pasangan muda yaitu Rinov/Pitha, Rehan/Lisa dan Zacha/Bella masih harus meningkatkan kepercayaan diri saat berhadapan dengan pasangan-pasangan top dunia, terutama China yang selalu menerapkan pola permainan cepat dan konsisten.
Baca Juga: PBSI Ungkap Penyebab Performa Pemain Menurun di French Open 2022
"Saya merasa jika berhadapan dengan para pemain di atas rangking lima besar, mereka masih belum yakin. Padahal mereka sebenarnya bisa menghadapinya."
"China masih menguasai di sektor ganda campuran dunia. Saya rasa tipe permainan China sulit diatasi oleh pemain Indonesia. Pemain Indonesia terlihat bisa mengimbangi pasangan Jepang hingga Thailand, tapi lawan China masih agak kesulitan karena pola permainan mereka cepat dan konsisten," kata dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Indonesia International Challenge 2025: 5 Ganda Campuran Amankan Tempat di Perempat Final
-
Ubed Susul Alwi Farhan, Tambah Amunisi Indonesia di Babak Utama Kumamoto Masters 2025
-
Jadwal dan Link Live Streaming Kumamoto Masters 2025 Hari Ini: Apri/Fadia dan Ubed Siap Unjuk Gigi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev