Suara.com - Francesco Bagnaia menyempurnakan "comeback" yang luar biasa pada musim ini dengan merebut gelar juara dunia MotoGP 2022 setelah finis posisi sembilan pada balapan penutup tahun di Valencia, Minggu (6/11/2022).
Mengubah defisit 91 poin yang ia dapati sebelum jeda musim panas, Bagnaia panen poin pada paruh kedua musim, yang tercatat sebagai upaya restorasi terbaik dalam sejarah MotoGP, sebelum muncul sebagai pebalap Ducati pertama yang merebut mahkota gelar juara dunia sejak Casey Stoner pada 2007.
Bagnaia menjadi pebalap tertua yang meraih gelar juara dunia MotoGP perdananya sejak kategori baru kelas premier itu diperkenalkan pada 2002. Pada usia 25 tahun dan 282 hari, Bagnaia menyalip posisi juara 2002 Nicky Hayden dalam usia 25 tahun 91 hari.
Ia juga menjadi pebalap Italia pertama yang meraih kesuksesan di kelas premier setelah Valentino Rossi pada 2009.
Tak hanya itu, kemenangan Bagnaia semakin sempurna karena ia mengendarai motor asal Italia, mengulangi sejarah yang ditorehkan Giacomo Agostini pada 1972.
Statistik MotoGP mencatat ia menjadi pebalap ketujuh dari Italia yang meraih kesuksesan pada kejuaraan dunia bersama Giacomo Agostini (8 gelar), Valentino Rossi (7), Umberto Masetti (2), Libero Liberati (1), Marco Lucchinelli (1) dan Franco Uncini (1).
Titel Bagnaia musim ini merupakan gelar kelas premier ke-21 untuk Italia dan ke-80 bagi negara itu dalam kejuaraan balap Grand Prix pada umumnya.
Dengan kemenangan Bagnaia tersebut, Ducati pada musim ini menyapu bersih gelar juara dunia yaitu konstruktor, tim, dan pebalap. Pabrikan Italia itu juga membantu Marco Bezzecchi sebagai rookie terbaik musim ini.
"Saya sangat senang karena pada hari balapan terburuk di kalender ini saya mendapat hal yang manis ketika saya melintasi garis finis dan melihat pit board dengan tulisan saya juara dunia," kata Bagnaia dilansir laman resmi MotoGP. "Semuanya menjadi lebih cerah dan indah."
Baca Juga: Finis Kesembilan di Valencia, Francesco Bagnaia Juara Dunia MotoGP 2022
Awal musim 2022 sejatinya kurang ideal bagi Bagnaia ketika ia terjatuh di seri pembuka Qatar dan kewalahan menemukan grip di atas mesin Ducati yang baru.
Namun, ia menggunakan waktunya dengan baik untuk beradaptasi dengan GP22, percaya diri dengan kemampuannya, dan pada akhirnya meraih kemenangan pertamanya pada musim ini di seri keenam di Jerez.
Saat merasa dirinya kembali dalam performa terbaik untuk menantang Quartararo, Bagnaia justru tampil tak konsisten, meraih satu kemenangan tambahan di Italia yang diapit tiga hasil gagal finis.
Dengan defisit 91 poin pada pertengahan tahun, Bagnaia sadar ia menghadapi jalan terjal untuk bersaing dengan para pebalap papan atas. Namun, ia tetap fokus menjalani satu balapan ke balapan berikutnya.
"Saya kehilangan keyakinan dalam kejuaraan ini selama satu jam setelah balapan di Sachsenring tapi setelah itu saya tahu bahwa masih ada kesempatan untuk menjadi juara dunia," kata Bagnaia.
"Kami mencoba menganalisis semuanya, di rumah juga, untuk melihat apa yang harus diperbaiki, kenapa saya jatuh dan membuat begitu banyak kesalahan, dan sejak momen itu kami melakukan sesuatu yang luar biasa."
Berita Terkait
-
Cita Rasa Lokal Bergaung ke Pentas Internasional: Nasabah PNM Melaju Bersama MotoGP 2025
-
Gravel Mandalika Bikin Celaka, 3 Rider MotoGP Murka! Ini Fakta di Balik Kritiknya
-
Cedera di Mandalika, Marc Marquez Absen di Dua Seri MotoGP Sekaligus
-
Mandalika: Transformasi Wisata Olahraga Indonesia yang Berkelanjutan
-
Listrik PLN Andal, Kunci Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pembukaan Meriah PON Bela Diri 2025, Perpaduan Olahraga dan Budaya Nusantara
-
Sepak Takraw Riau Jadi Lumbung Atlet Nasional, Dambakan Prestasi Lebih Tinggi dari SEA Games
-
Tolak Atlet Senam Israel di Kejuaraan Dunia Gimnastik, NOC Indonesia Hormati Keputusan Pemerintah
-
Atlet Israel Dicoret dari Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta, Erick Thohir Angkat Topi
-
FGI Pastikan Atlet Israel Tak Akan Ikut Kejuaraan Dunia Senam Artistik Gimnastik 2025 di Jakarta
-
Terlibat Pencurian Kosmetik di Singapura, Dua Perenang Italia Dapat Hukuman Berat dari Federasi
-
LeBron James Alami Gangguan Saraf, Absen di Awal Musim
-
PBSI Berambisi Kembalikan Indonesia Open Jadi Turnamen Bulutangkis Terbaik Dunia
-
Livoli Divisi Utama 2025: O2C Rajawali Tanpa 6 Pilar karena Dipanggil Pelatnas
-
Megawati Hangestri akan Perkuat Bank Jatim di Final Four Livoli Divisi Utama 2025