Suara.com - Petenis Prancis Caroline Garcia mencetak kemenangan terbesar dalam kariernya dengan mengalahkan dua set langsung Aryna Sabalenka untuk memenangi WTA Finals akhir musim, Selasa (8/11/2022) WIB.
Garcia mengandalkan permainan servis yang luar biasa untuk mengalahkan lawannya dari Belarus 7-6(7/4), 6-4 di Fort Worth, Texas.
Petenis berusia 29 tahun dari Lyon itu menjadi petenis Prancis kedua yang memenangi gelar WTA setelah Amelie Mauresmo pada 2005.
"Ini tentunya membawa kebahagiaan besar," kata Garcia, seperti disiarkan AFP, Selasa.
"Final yang gila, banyak intensitas di setiap poin. Sangat bangga dengan pekerjaan yang kami lakukan sepanjang tahun. Itu adalah pertandingan yang hebat – saya benar-benar melakukannya. Saya sangat senang memenangi gelar terbesar saya."
Unggulan keenam Garcia mengambil inisiatif pada tie-break set pertama setelah keduanya bertahan untuk menyamakan kedudukan menjadi 6-6.
Hebatnya, tidak ada yang kebobolan break point selama set pertama.
Namun, pertanyaan siapa yang akan lengah terlebih dahulu terjawab saat ketenangan unggulan ketujuh Sabalenka tiba-tiba terusik.
Pukulan backhand Sabalenka yang bersarang ke net memberi Garcia keunggulan 4/2 pada tie-break.
Baca Juga: Juarai Paris Masters 2022, Holger Rune Tembus 10 Besar Peringkat ATP
Pada poin berikutnya, Sabalenka melakukan kesalahan ganda untuk memberi petenis Prancis itu keunggulan 5/2.
Garcia membawa empat set poin dengan ace untuk memimpin 6/2.
Meskipun Sabalenka bangkit untuk memenangi dua poin berikutnya, dia kembali melakukan kesalahan ganda untuk menyerahkan set tersebut kepada Garcia.
Sabalenka yang terguncang mendapat masalah di awal set kedua. Dia mengalami break pada gim pertama setelah Garcia mencetak tembakan penentu kemenangan.
Garcia tampaknya tidak pernah menyerah untuk mengambil inisiatif, bertahan selama sisa set sebelum melakukan servis untuk pertandingan pada kedudukan 5-4.
Dia mendapatkan match point pertamanya ketika Sabalenka melepaskan pukulan backhand yang melebar untuk memimpin 40-30.
Meskipun Sabalenka menyelamatkan match point itu dengan pukulan backhand, Garcia merebut kembali match point dengan servis yang menggelegar sebelum mengkonversi pada poin berikutnya.
Garcia mengatakan dia senang dengan bagaimana dia menangani tekanan pada saat-saat penting untuk mengatur kemenangannya.
"Terkadang Anda emosional atau hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan Anda," kata Garcia.
"Terkadang ada pertarungan besar, jadi Anda harus menemukan jalan untuk melewatinya... dan itu adalah salah satu poin terbesar yang saya tingkatkan. Hari ini salah satu hal yang terpenting adalah tetap tenang dan memanfaatkan setiap peluang."
Sementara itu, Sabalenka mengatakan ketidakwaspadaan sesaat membuat dia merugi.
"Saya hanya menurunkan level saya sedikit – pada tiebreak dan di gim pertama set kedua," kata Sabalenka seperti dimuat Antara.
"Saat-saat penting, saya menurunkan level saya. Itu saja."
Namun demikian, petenis berusia 24 tahun dari Minsk itu mampu melihat ke belakang dengan puas pada musim yang mencakup penampilan semifinal di US Open pada September.
"Saya belajar bagaimana kalah musim ini," kata Sabalenka.
"Dulu saya super agresif setelah kekalahan yang berat. Dan sekarang saya bisa menerima kekalahan itu. Bagi saya, itu sangat penting karena ini bukan hanya tentang tenis, ini tentang menjadi orang baik," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Aryna Sabalenka Cetak Sejarah Usai Jadi Juara US Open, Hadiah Total 1,4 Triliun!
-
Investasi Lapangan Padel Meroket, HIPMI Jaya Lihat Tenis Masuki Titik Balik
-
5 Rekomendasi Sepatu Tenis yang Bagus dan Nyaman, Cocok Buat Pemula sampai Pro
-
Aryna Sabalenka, Osaka, dan Williams Bersaing: Jadwal Terbaru US Open 2025!
-
Luar Biasa! Janice Tjen Lolos US Open, Mimpi Indonesia Terwujud Setelah 21 Tahun
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo