Suara.com - Wendha Wijaya memutuskan gantung sepatu alias pensiun setelah 21 tahun berkarier sebagai pebasket profesional dengan Dewa United Banten (sebelumnya Dewa United Surabaya) sebagai pelabuhan terakhir.
"Terjun di dunia Liga Basket Nasional Indonesia selama 21 tahun, bukan waktu yang singkat bagi saya dan sampai hari ini saya banyak bersyukur hal ini menjadi pengalaman hidup yang luar biasa," kata Wendha dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
"Menang, juara, kalah, cedera itu hal yang terjadi di dalam karier saya di dunia basket. Saya meyakini semua ini ada hikmahnya. Yang terpenting doa, usaha dan kerja keras sudah dilakukan," ujarnya menambahkan.
Pebasket yang akrab disapa Pak We itu juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar IBL, Perbasi, dan sejumlah klub yang sempat diperkuatnya selama berkarier.
Dia berharap, perjalanan panjang kariernya sebagai pebasket profesional bisa menginspirasi banyak orang, khususnya para pemain muda.
"Terima kasih semuanya, semoga perjalanan hidup saya dapat menginspirasi orang banyak khususnya di bidang olahraga basket. Maju terus basket Indonesia," ujar Pak We.
Usai pensiun, Pak We memberikan sinyal tak lantas meninggalkan dunia bola basket yang telah membesarkan namanya.
Dia mengungkapkan akan tetap memberikan kontribusi, terutama di Dewa United Banten pada IBL 2023 nanti.
"Sekarang saya akan mengambil peran untuk membantu Dewa United, bersama Coach Maxi dan seluruh jajaran pemain, ofisial, serta manajemen," kata Wendha.
Baca Juga: Jelang IBL 2023, Pebasket Asing Mulai Jalani Tes Kesehatan
Sebelum menjejaki level profesional, Wendha lebih dulu bergabung dengan klub basket Halim Kediri.
Selepas itu, dia tampil pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) pada 1999 dengan mempersembahkan medali emas untuk Jawa Timur. Satu tahun berselang, Satria Muda menawarinya untuk bergabung dengan tim junior.
Lalu, Wendha pun menjalani debut profesional pada 2001 saat promosi ke tim utama utama Satria Muda untuk berlaga di Kobatama.
Dia bermain 10 tahun bersama Satria Muda hingga 2010. Setelah itu, pindah ke Garuda Bandung sampai 2017, lalu pindah ke NSH Jakarta. Tahun 2019 dia berlabuh ke Louvre yang kemudian kini berubah identitasnya menjadi Dewa United Banten. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Taklukkan Ombak Chonburi, La Memo Raih Emas Kelima Sepanjang Karier di SEA Games
-
Ricuh SEA Games 2025: Atlet Pencak Silat Malaysia Kejar dan Serang Wasit
-
Breakingnews! Petenis Janice Tjen Mundur dari Semifinal SEA Games 2025
-
Raih Emas SEA Games 2025, Fany Febriana Alihkan Fokus ke Olimpiade
-
Cabor Menembak Tambah Pundi Medali Emas SEA Games 2025, Fany Febriana Koleksi Skor Tertinggi
-
Hasil Voli Putra SEA Games 2025, Indonesia ke Semifinal
-
Sempat Viral, Ini Alasan Pelatih Skateboard Malaysia Ikut Rayakan Medali Emas Basral Graito
-
Rahmat Erwin Abdullah Raih Medali Emas Angkat Besi SEA Games 2025
-
Wushu Indonesia Juara Umum SEA Games 2025, Sabet 9 Medali
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas