Demikian pula pada dua pertandingan di SEA Games XXX/2019 Filipina. Pada babak penyisihan kala itu, Indonesia menang dengan skor 3-0 (25-23, 32-30, 25-20). Kemudian di final, Rivan dan kawan-kawan memastikan medali emas setelah mengalahkan Filipina yang kala itu menjadi tuan rumah dengan skor 3-0 (25-21, 27-25, 25-17).
Meski demikian, Indonesia tetap harus waspada. Sebab, bola voli Filipina terus berbenah meningkatkan prestasi mereka. Masuk final ketika SEA Games 2019 menjadi pemantik, meski setelah itu bola voli di negara tersebut sempat vakum karena pandemi COVID-19.
Filipina mendatangkan pelatih asal Brasil Sergio Veloso. Dia adalah sosok pelatih yang dinilai piawai dalam menerapkan strategi dan juga dalam meningkatkan motivasi para pemain muda.
Sebelum bertolak ke Kamboja, tim bola voli putra melakukan pemusatan latihan di Jepang. Hal ini menunjukkan keseriusan Filipina untuk masuk dalam jajaran tim yang layak diperhitungkan di Asia Tenggara.
Berbeda dengan SEA Games XXXI/2021 yang bergulir tahun lalu di Vietnam, skuad Filipina juga lebih lengkap.
Mereka memiliki dua pemain berpengalaman seperti Jau Umandal yang menjadi pevoli satu-satunya anggota tim SEA Games 2019 dan libero yang tampil pada SEA Games 2021 Manuel Sumanguid.
Deretan pemain lainnya adalah Kim Dayandante, Vince Lorenzo, Jayvee Sumagaysay, Jade Disquitado, Lloyd Josafat, Jay Rack De la Noche , Rwenzmel Taguibolos, dan Leo Ordiales.
Pevoli lain yang wajib diwaspadai adalah rekrutan anyar berdarah Filipina-Amerika Serikat Steve Rotter, Cyrus De Guzman, dan Michael Vicente.
Pertandingan pertama selalu penting untuk meningkatkan motivasi dalam mengarungi sebuah kompetisi. Dengan kata lain, Indonesia harus bisa memanfaatkan pertandingan pertama melawan Filipina.
Baca Juga: SEA Games 2023: Irfan Jauhari Pantang Anggap Remeh Myanmar
Setelah itu, skuad Merah Putih akan melakoni laga lainnya selama berada di Grup A yakni melawan Singapura pada Kamis (4/5) dan tuan rumah Kamboja pada Sabtu (6/5). Dari sisi mana pun, Indonesia lebih unggul dari tim-tim tersebut.
Tak ayal, peluang untuk bisa menempati posisi teratas di Grup A terbuka lebar.
Lawan terberat Indonesia di level Asia Tenggara sejauh ini adalah Thailand yang sepanjang sejarah SEA Games tercatat delapan kali menjadi yang terbaik. Thailand berada di Grup B bersama dengan Vietnam, Malaysia, dan Myanmar.
Layak dinantikan kiprah skuad Merah Putih untuk bisa meraih emas ke-12 sekaligus menuntaskan misi mencetak hattrick pada SEA Games 2023. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025