Suara.com - Timnas balap sepeda MTB Indonesia sukses besar dengan mendominasi nomor Cross Country Olympic (XCO) putra SEA Games 2023 yang bergulir di Kulen Mountains, Siem Reap, Kamboja, Sabtu (6/5/2023).
Tiga atlet Merah Putih berhasil menyentuh garis finis secara beriringan. Feri Yudoyono yang berstatus debutan menjadi bintang dengan menyabet medali emas dengan cacatan waktu satu jam 13,51 menit.
Kemudian Zaenal Fanani yang merupakan kakak dari Feri berada di belakangnya mengemas perak terpaut 18 detik.
Ihza Muhammad menyempurnakan kemenangan Indonesia dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi k-32 tersebut dengan finis di posisi ketiga, terpaut satu menit 15 detik dari sang pemenang lomba.
Meski begitu, Ihza harus merelakan perunggu ke pebalap asal Kamboja Khim Menglong yang finis di posisi keempat. Sebab, sesuai aturan SEA Games Federation (SEAGF) dalam perlombaan satu negara tidak boleh menyapu bersih medali.
Terlepas dari itu, hasil lomba pada hari ini menegaskan ketangguhan balap sepeda Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Feri membuktikan diri sebagai pebalap muda potensial Merah Putih. Pria yang lahir pada 5 April 2004 itu tampil impresif setelah mengawali lomba di posisi ke-13.
Terik matahari tak memudarkan semangat Feri untuk bisa menjadi yang terdepan. Satu per satu pesaing dia lewati hingga akhirnya berhasil berada di posisi terdepan dalam lomba yang berlangsung tujuh lap dengan masing-masing lap berjarak 3,7 kilometer tersebut.
Kemenangan Indonesia pada perlombaan hari ini makin lengkap karena sebelumnya Sayu Bella Sukma Dewi juga meraih medali emas pada nomor XCO putri.
Baca Juga: SEA Games 2023: Bersiap Hadapi Timor Leste, Timnas Indonesia U-22 Latihan Pemulihan
Dia menjadi yang tercepat di antara 17 peserta lainnya yang bersaing dalam lomba lima lap di trek sepanjang 3,7 km itu. Secara keseluruhan dia mengayuh sepeda dengan jarak 18,5 km dengan catatan waktu satu jam 13,48 menit.
Atlet yang lahir pada 16 Agustus 2003 itu berada di depan atlet Malaysia Nur Assyra Zainal Abidin yang meraih perak usai membukukan catatan satu jam 17,09 menit. Perunggu menjadi milik Thailand Yonthanan Phonkla dengan catatan waktu satu jam 18,42 menit. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand