Suara.com - Cabang olahraga atletik nomor lari 5.000 meter di ajang SEA Games 2023 mempertontonkan momen emosional sekaligus sarat sportivitas saat atlet asal Kamboja tetap berjuang meski tertinggal jauh dari lawan-lawannya.
Ya, sosok atlet putri asal Kamboja tersebut ialah Bou Samnang. Perjuangannya menyelesaikan balapan memang tak menghasilkan kemenangan. Namun, para penonton dibuat terharu dengan kegigihannya.
Pasalnya, Bou Samnang tetap berjuang keras untuk melanjutkan balapan di tengah hujan deras yang mengguyur Olympic Stadium, Phnom, Penh, Senin (8/5/2023).
Atlet putri berusia 20 tahun ini membuktikan dirinya sebagai olahragawan sejati. Sebab, dia tetap berusaha gigih menyelesaikan perjuangannya meski sudah tertinggal dua lap dari para pesaingnya.
Sebagai wakil tuan rumah, Bou Samnang memang tak hanya menanggung beban luar biasa untuk bisa menjaga marwah dan harga diri Kamboja di pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara ini.
Sebab, nilai-nilai sportivitas itu nyatanya tetap dipegang teguh oleh atlet dengan nomor 401 ini saat berjuang dengan sisa-sisa tenaganya meskipun sudah tertinggal enam menit dari peringkat pertama.
Saat menyelesaikan balapan, langkah Bou Samnang memang sudah begitu berat. Memasuki garis finis, dia sempat mengambil bendera Kamboja dari pinggir trek lapangan.
Bou Samnang pun membentangkan bendera yang menjadi simbol kebanggaan negaranya itu di tengah guyuran hujan deras. Tentu dengan iringan tepuk tangan penonton yang sangat meriah karena dibuat terpukau dengan kegigihannya.
Aksi luar biasa yang diperlihatkan Bou pun tak hanya disambut positif oleh para penonton, tetapi juga mendapat apresiasi dari berbagai media asing.
Baca Juga: Timnas Indonesia Siap Hadapi Suhu Drop saat Menghadapi Kamboja, Kemungkinan Diguyur Hujan
Sebagian besar memang memberikan pujian terhadap aksi Bou. Menurut mereka, atlet asal Kamboja ini merupakan juara di hati pendukungnya.
"Seperti inilah olahraga!" tulis ESPN Asia di Instagram.
"SEA Games secara langsung! Terima kasih Bou Samnang!" puji Media Vietnam, Touire.
Dalam nomor yang sama, wakil asal Indonesia, Odekta Elvina Naibaho, sukses finis di peringkat ketiga untuk membawa pulang medali perunggu.
Odekta finis dengan catatan waktu selama 17 menit, 13.630. Sementara itu, medali perak dan emas diraih oleh wakil Vietnam, Thai Oanh Nguyen (17 menit 00.330 detik) dan Thai Hong Le Pham (17 menit, 06.720 detik)
(Penulis : Muh Faiz Alfarizie)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi