Suara.com - Panitia penyelenggara Asian Games ke-19 Hangzhou dalam rangkaian acara hitung mundur 100 hari menjelang pesta olahraga tersebut mengumumkan desain medali yang diberi nama Shan Shui dengan membawa unsur desain batu giok.
Peluncuran medali Asian Games tersebut melengkapi elemen inti lain, termasuk lambang resmi, juga tiga maskot yaitu Congcong, Chenchen, dan Lianlian yang penting untuk keseluruhan estetika ajang olahraga antar negara-negara di Asia itu.
Dikutip dari laman resmi Asian Games Hangzhou 2022, Jumat, medali Shan Shui mengusung budaya Liangzhu (5.300 sebelum masehi-4.300 sebelum masehi).
"Giok persegi dipadukan dengan medali bundar, benar-benar unik dan sangat mudah dikenali," panitia penyelenggara menjelaskan
Shan Shui menghadirkan fitur geografis Hangzhou. Dengan menggunakan garis-garis yang menonjol, gulungan gambar Hangzhou diuraikan di sisi depan medali dengan perbukitan yang memiliki efek kabut.
Ada pula gambar kota di sisi lainnya, bersama danau yang beriak, serta pegunungan yang bergelombang. Sementara, sisi belakangnya berbentuk seperti segel persegi, yang berarti para atlet meninggalkan jejak indah di Asian Games Hangzhou.
Menurut penjelasan, Shan Shui mengekspresikan Hangzhou sebagai ibu kota peradaban ekologis dengan pemandangan alam, air jernih, dan perbukitan hijau, menciptakan aset yang tak ternilai, menghasilkan medali emas dan perak.
Shan Shui juga menunjukkan sportivitas mendaki ketinggian yang berarti ketika mencapai puncak, seseorang akan menjadi lebih tinggi. Dalam perjalanan menuju puncak, para atlet berjuang keras, menantang diri mereka sendiri, dan mengatasi satu demi satu bukit.
Medali akan dibuat dengan teknologi embossing atau desain timbul, milling atau proses menggunakan pemotong putar, trimming atau proses pemotongan, dan polishing yaitu proses pelapisan emas dan perak.
Baca Juga: Jadwal Indonesia Open 2023 Hari Ini, 7 Wakil Indonesia Bidik Tiket ke Semifinal
Pita atau tali medali akan dijahit tangan di kedua sisi menggunakan teknologi jacquard brokat dan teknik cetak ramah lingkungan.
Terdapat pula semacam gesper berbentuk jembatan di bagian atas tali medali yang menonjolkan karakteristik Jiangnan, kota air dan kota jembatan. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19