Suara.com - Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku salah mengatur strategi untuk menghadapi perlawanan Aleix Espargaro (Aprilia Racing) di MotoGP Inggris, yang akhirnya keluar sebagai juara.
Bagnaia harus puas keluar sebagai runner up dengan selisih waktu 0,215 detik saja dari sang pembalap Spanyol. Ia juga hanya unggul tipis 0,475 detik dari pesaing berat lainnya Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) di balapan yang digelar di Sirkuit Silverstone itu.
"Kami mulai dengan ban lunak, kemudian hujan mulai turun dan saya tidak mengerti seberapa banyak saya bisa mendorong lebih jauh. Saya cukup takut di beberapa bagian trek karena terlalu basah. Saya mencoba mengendalikan semuanya dan tetap di depan, tetapi saya melihat bahwa Aleix lebih cepat melakukan traksi dan saya kehilangan waktu dalam akselerasi," ungkap Bagnaia dikutip dari laman resmi Ducati, Senin.
Adapun pembalap yang akrab disapa Pecco itu memulai balapan dari P4 di grid, naik ke posisi ketiga setelah tikungan pertama dan kemudian memimpin pada lap 2. Meski mengendarai dengan mahir, dia tidak bisa mendapatkan keuntungan yang cukup atas rival terdekatnya.
Dengan turunnya hujan di beberapa lap terakhir yang membuat masalah menjadi lebih rumit, Pecco mencoba melakukan upaya terbaik untuk mempertahankan keunggulan tapi dilewati oleh Espargaro di beberapa tikungan sebelum bendera kotak-kotak berkibar.
"Saya mencoba segalanya, tapi ternyata tidak cukup. Meski demikian, saya senang dengan hasilnya dan dengan akhir pekan yang baik," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, rekan satu timnya Enea Bastianini kembali menjalani balapan yang tidak memuaskan. Ia kemudian terpaksa mundur pada lap 17 usai melakukan kontak dengan Marc Marquez (HRC).
"Saya umumnya tidak senang dengan hari itu tetapi ini tentang akhir pekan. Kami banyak mengubah motor untuk persiapan balapan dan melakukan sesuatu yang lebih, tapi tidak ada yang berubah. Balapan sangat sulit bagi saya," kata Bastianini.
"Pada akhirnya, setelah kontak dengan Marc, sesuatu terjadi pada motornya. Ban belakang sobek, mungkin, dan saya jatuh," imbuhnya.
Baca Juga: Sejarah Sepak Bola Indonesia: Jaman Penjajahan, Terbentuknya PSSI hingga Liga 1
Sementara itu, putaran ke-10 MotoGP 2023 akan bergulir di Sirkuit Red Bull Ring Austria dua pekan mendatang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar