Suara.com - Petenis Italia Jannik Sinner mengatakan memenangi Australian Open tidak mengubah dirinya namun dia kini memiliki ambisi untuk menjadi petenis peringkat satu dunia.
"Saya adalah anak yang sama seperti sebelum saya memenangi gelar," ujar Sinner dalam konferensi pers di markas Federasi Tenis Italia, dikutip dari AFP, Kamis seperti dimuat Antara.
"Merasakan kehangatan orang-orang, antusiasme mereka, itu menyenangkan, tapi saya masih 'ragazzo' (pemuda) yang sama seperti saya dua pekan yang lalu."
Kemenangan dramatisnya atas Daniil Medvedev pada Minggu (28/1/2024) -- dia bangkit dari ketinggalan dua set menjadi menang dalam lima set -- memicu munculnya "Sinnermania" di Italia, tetapi petenis berusia 22 tahun itu tetap rendah hati.
"Saya menyikapi popularitas ini dengan tenang," ujar Sinner.
"Saya senang untuk berbagi semua emosi ini tetapi ini baru satu turnamen dan mungkin saja hasil saya tidak akan sebaik ini," kata pria yang mengakhiri paceklik Grand Slam selama 48 tahun di tenis putra Italia.
Dia adalah petenis Italia pertama yang menjuarai turnamen major setelah Adriano Panatta -- satu-satunya petenis yang mengalahkan Bjorn Borg di lapangan tanah liat Roland Garros -- mengalahkan Harold Solomon di final French Open 1976.
Sejak tiba di Roma dari Melbourne pada Selasa (30/1), Sinner telah bertemu dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni dan dia akan diterima oleh Presiden Sergio Mattarella pada Kamis bersama tim Italia yang menjuarai Piala Davis 2023.
Jadwal yang padat membuat Sinner mengundurkan diri dari turnamen Marseille pekan depan.
"Setelah saya tinggal di sini, Australia berakhir, kami harus melihat ke depan dan kembali berlatih," ujar Sinner.
"Tujuannya (musim ini) adalah mendapatkan hasil yang sedikit lebih baik di Grand Slam dibandingkan tahun lalu ketika saya mencapai semifinal di Wimbledon."
"Grand Slam pertama tahun ini (Australia) berjalan dengan baik tetapi masih ada tiga lagi, jadi musim tidak berakhir di sini," kata petenis peringkat empat dunia itu.
"Impian saya selama ini adalah memenangi Grand Slam. Sekarang saya tahu apa artinya dan emosi yang ditimbulkannya. Saya tidak sabar untuk kembali bekerja dan mencoba merasakannya lagi."
Setelah mengalahkan Novak Djokovic di Melbourne dan juga Medvedev, Sinner kini mengincar untuk menjadi petenis terbaik di dunia, meski ia menyadari hal itu mungkin memerlukan waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Runner-up French Open, Fajar/Fikri Bidik Revans atas Kim/Seo di Pertemuan Selanjutnya
-
1.000 Pelari Ikut Serta, Fun Run Jadi Wadah Edukasi Kesehatan Kulit di 4 Kota
-
Fajar/Fikri Syukuri Raihan 'Runner-up' di French Open 2025, Alihkan Fokus ke Hylo Open
-
Luka Doncic Alami Cedera Jari dan Kaki Kiri, Absen Sepekan
-
Rahasia Alex Marquez Raih Hasil Sempurna di MotoGP Malaysia, Akui Ubah Strategi
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Race Sepang Belum Start, Alex Marquez Sudah Kunci Runner-up MotoGP 2025, Kok Bisa?
-
McLaren Menggila di Kualifikasi: Norris Start Terdepan di F1 GP Meksiko 2025
-
Jadwal Final French Open 2025 Hari Ini: Fajar/Fikri Hadapi Nomor 1 Dunia
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025