Suara.com - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 202 setelah dikalahkan unggulan kedua asal China Chen Yu Fei dengan 16-21, 19-21.
Gregoria menilai penampilannya kurang maksimal pada babak perempat final menghadapi Chen Yu Fei di Ningbo, China, Jumat (12/4/2024).
"Kesempatan itu sebenarnya ada, tapi untuk mengejar kesempatan itu tentu butuh perjuangan. Cuma yang saya alami di tengah lapangan tadi, rasanya tidak mencerminkan sebuah perjuangan yang maksimal," ungkap Gregoria dalam keterangan singkat PP PBSI seperti dimuat Antara.
Gregoria yang turun sebagai unggulan ketujuh dalam turnamen itu menyebutkan rasa tidak nyaman saat bertanding pada partai delapan besar tadi muncul dari dalam dirinya sendiri. Hal itu pun membuat pola permainannya tidak berkembang.
"Saya kalah oleh diri sendiri dan keadaan yang tidak nyaman karena kesalahan saya sendiri. Hal itu yang membuat di gim pertama tidak berkembang, kendati di akhir-akhir saya terus mencoba mengejar," kata Gregoria.
Pada gim kedua, tunggal putri peringkat tujuh dunia itu berusaha memberikan perlawanan yang lebih maksimal lagi dan membuahkan hasil sampai unggul 17-14.
Namun, Gregoria tidak bisa memanfaatkan momentum dan malah terkejar.
"Di gim kedua saya ingin reset dari awal lagi. Tidak memikirkan kekalahan di gim pertama. Sayang di akhir-akhir di gim kedua saya malah jadi ragu-ragu. Saat unggul 17-14, karena ragu-ragu pula, smes saya malah keluar," kata Gregoria.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Masuk ke Jajaran Pemain Termahal di Grup A Piala Asia U-23, Siapa?
"Bukannya mengecilkan lawan, tetapi kesempatan menang dan kalah itu sangat terbuka. Tetapi dengan permainan yang saya tampilkan di gim awal, rasanya tidak cukup buat saya untuk bisa menang. Apalagi dengan kekalahan saya di gim awal, pasti membuat Chen Yu Fei tambah percaya diri," kata dia.
Pada babak delapan besar BAC 2024 hari ini, selain Gregoria, ada tiga wakil Indonesia lain yang berlaga, yakni ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali