- Sementara itu tuan rumah juga sudah dipastikan meraih emas pada Tunggal Putri SL 4 dan Ganda Putri SL 3 - SU 5.
- All Indonesian final terjadi di nomor Ganda Campuran SL 3 - SU 5 yang mempertemukan Fredy Setiawan/KhalimatusSadiyah dan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila.
- Kedua pasangan tersebut berhasil meraih tiket final usai menjalani pertarungan alot melalui drama rubber set melawan wakil dari India.
Suara.com - Perebutan tiket final Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 yang berlangsung pada Sabtu (1/11/2025) di GOR Indoor Manahan, Solo, Jawa Tengah bergulir sengit dan penuh kejutan.
Tak hanya memperebutkan medali emas, mereka juga berupaya meraih poin guna menaikkan peringkat dunia, lantaran turnamen yang didukung Bakti Olahraga Djarum Foundation ini berstatus Grade 2 Level 1.
Pada pertarungan final yang berlangsung pada Minggu (2/11/2025), Indonesia melaju di empat nomor, satu diantaranya all Indonesian final Ganda Campuran SL 3 - SU 5. Sementara itu tuan rumah juga sudah dipastikan meraih emas pada Tunggal Putri SL 4 dan Ganda Putri SL 3 - SU 5.
All Indonesian final terjadi di nomor Ganda Campuran SL 3 - SU 5 yang mempertemukan Fredy Setiawan/KhalimatusSadiyah dan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila.
Kedua pasangan tersebut berhasil meraih tiket final usai menjalani pertarungan alot melalui drama rubber set melawan wakil dari India.
Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah sebagai peringkat 1 dunia (per tanggal 28 Oktober 2025) menang atas Pramod Bhagat/Manisha Ramadass 21-18, 13-21, 22-20. Sementara Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila yang merupakan unggulan ketiga sukses mengandaskan Kumar Nitesh/Thulasimathi Murugesan 19-21, 21-12, 21-16.
Fredy mengakui laga semifinal kali ini penuh dinamika dan sempat membuatnya kesulitan menjaga fokus akibat banyak melakukan kesalahan sendiri.
Namun, pengalaman dan komunikasi yang solid dengan Khalimatus menjadi kunci kebangkitan mereka, terutama di gim penentuan ketika berhasil membalikkan keadaan.
"Pertandingan semifinal tadi cukup dramatis. Di gim kedua kami sempat tertinggal jauh karena banyak melakukan kesalahan sendiri, tapi di gim ketiga kami coba perbaiki komunikasi dan fokus untuk mendapatkan poin satu demi satu. Faktor itulah yang akhirnya membuat kami bisa balik unggul dan menutup pertandingan dengan kemenangan melawan pasangan India yang memang sangat kuat," ujar Fredy usai laga semifinal.
Baca Juga: FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
Menatap all Indonesian final yang kembali terjadi di sektor sama pada tahun lalu melawan kompatriot Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila, Fredy tetap optimistis.
Lantaran di perhelatan sebelumnya mereka menelan kekalahan dan menjadi runner-up, pertandingan final tahun ini dipastikan berlangsung ketat karena kedua pasangan sudah saling mengenal karakter permainan masing-masing.
"Untuk final besok (1/11), kami akan bertemu Hikmat dan Ratri. Mereka tahu permainan kami begitu juga sebaliknya, jadi pertandingan pasti akan seru dan seimbang. Kami tentu ingin menang dan memberikan performa terbaik. Semoga bisa menutup turnamen ini dengan hasil maksimal,” tambahnya.
Beralih ke nomor Tunggal Putra WH 1, unggulan pertama asal Malaysia, Muhammad Ikhwan Ramli melenggang ke partai puncak usai tampil dominan dan menang straight game 21–11, 21-9 atas perwakilan Chinese Taipei, Yu-Yu Ong.
Meski di atas kertas Ramli sanggup meraih kemenangan mudah, ia mengaku sempat mengalami kesulitan mengerahkan kemampuan terbaik akibat arah angin di lapangan yang tidak menentu.
Namun, pengalaman bertanding di berbagai turnamen internasional membuatnya mampu cepat beradaptasi dan menjaga ritme permainan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Era Baru Pertina: Semangat Muda dari Timur dan Kolaborasi dengan Brand Ternama
-
Indonesia Para Badminton International 2025: Juara Paralympic Bidik Emas di Solo
-
Jonatan Christie Siap Tebus Kegagalan French Open, Waspadai Kiran George di Hylo Open 2025
-
Indonesia Dominasi Lima Besar Ranking Dunia Woodball 2025
-
Pertacami Ukir Sejarah di Asian Youth Games 2025: MMA Indonesia Pulang dengan 4 Perunggu
-
Fajar/Fikri Siaga Hadapi Ancaman Ganda Malaysia di Perempat Final Hylo Open 2025
-
Bulu Tangkis Persembahkan Emas di AYG 2025 Lewat Raihan/Atresia
-
Hylo Open 2025: Singkirkan Chi Yu Jen, Jonatan Christie Melangkah ke Perempat Final
-
Hector Souto: Timnas Futsal Indonesia Antusias Tantang Australia
-
Muhammad Al Imran Sukses Balas Pramod Bhagat, Modal Penting Realisasikan Target Juara