Suara.com - Belasan jaringan komputer di Ukraina telah terinfeksi oleh virus yang dikenal dengan nama Snake. Penggunaan virus tersebut semakin meningkat sejak awal tahun ini, bahkan sebelum terjadinya protes yang berujung dengan digulingkannya Presiden Victor Yanukovych.
Kompleksitas dari komposisi virus Snake ini sama engan Stuxnet, yang menyerang fasilitas nuklir di Iran pada 2010 lalu. Snake yang juga dikenal dengan nama Ouroboros memberikan penyerang akses penuh terhadap sistem yang dibajaknya.
Snake juga bisa tidak aktif selama beberapa hari sehingga menjadi sulit untuk bisa dideteksi. Meski asalnya belum jelas dari mana, pengembang virus itu sepertinya beroperasi di wilayah dengan zona waktu yang sama dengan Moscow, GMT plus empat jam. Selain itu, sejumlah teks dalam bahasa Rusia menempel pada kode virus tersebut.
Perusahaan Inggris BAE telah mengidentifikasi 14 kasus serangan Snake di Ukraina sejak awal 2014. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 8 kasus. Sejak 2010, ada 32 kasus serangan virus Snake yang terjadi di Ukraina dari total 56 kasus di seluruh dunia.
“Laporan yang kami dapat menunjukkan adanya kelompok yang terorganisasi yang mengembangkan dan menggunakan perangkat ini dalam delapan tahun terakhir,” kata David Garfield, managing director BAE System Applied Intelligence.
Kata David, ada dugaan sejumlah link dari perangkat tersebut berhubungan dengan Rusia. Namun, David masih belum yakin siapa pelaku sebenarnya. Sementara itu, Nigel Inkster yang hingga 2006 menjabat kepala operasi dan intelijen MI6 mengungkapkan, Rusia kemungkinan besar berada di balik serangan siber ke Ukraina.
“Apabila anda melihat kemungkinan yang ada, maka daftar tersangka hanya mengarah kepada satu.
Belakangan, Rusia lebih low profile, tetapi tidak ada keraguan di benak saya bahwa mereka telah melakukan serangan siber,” ujarnya. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Trump 'Ngebet' Caplok 4 Juta Barel Minyak Venezuela, China dan Rusia Geram
-
Sedan Mewah BMW Disulap Jadi Senjata Mematikan di Perang Rusia vs Ukraina, Ini Penampakannya
-
Isu Damai Ukraina Redam Efek Blokade Tanker Venezuela, Begini Dampaknya ke Harga Minyak
-
Karier Anjlok! Mykhailo Mudryk Kena Skors Doping, Kini Kena Sanksi Gara-gara Kaca Mobil
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Motorola Signature: Flagship Baru dengan Snapdragon 8 Gen 5 Siap Meluncur?
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 28 Desember: Klaim Diamond, Animation, dan Bundle Natal
-
Infinix Hot 60 Pro vs Tecno Camon 40: Dua Juara HP Murah Versi David GadgetIn
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Desember: Ada Paket Beku 112-115 dan 10 Ribu Gems
-
Forza Horizon 6 di Jepang: Ada Alasan Khusus, Jadi Game Eksklusif Xbox Awal Peluncuran
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir