Suara.com - Sekitar 100 peneliti virus HIV/AIDS diyakini menjadi penumpang pesawat nahas Malaysia Airlines MH17 yang jatuh ditembak di Ukraina, Kamis (17/7/2014). Mereka diyakini bagian dari sekitar 298 orang yang tewas dalam insiden itu.
Para ilmuwan ulung yang terbang menggunakan MH17 merupakan delegasi dari berbagai negara yang akan menghadiri konferensi "AIDS 2014".
Beberapa peserta seminar pemanasan jelang ajang itu mengatakan bahwa, berdasarkan beberapa email, sekitar 100 peserta konferensi itu sudah membeli tiket penerbangan MAS MH17.
Adapun pesawat nahas itu ditembak jatuh di atas wilayah udara Ukraina, dalam penerbangan dari Amsterdam, Belanda ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Meski demikian, belum ada penjelasan pasti berapa jumlah ilmuwan yang menumpang pesawat tersebut. Adapun konfrensi Aids 2014 akan dimulai Minggu (20/7/2014) di Melbourne, Australia.
"Ada rasa duka yang mendalam di sini, banyak orang menangis di lorong-lorong," kata Clive Aspin, seorang peneliti HIV veteran yang mengikuti seminar pemanasan konferensi itu di Sydney, Australia.
"Mereka yang menjadi korban adalah yang terbaik dan yang tercerdas, orang-orang yang menghabiskan seluruh kariernya untuk melawan virus mengerikan ini," imbuh Aspin.
Sementara Profesor Richard Boyd, direktur laboratorium imunologi dan sel punca di Monash University, Melbourne, mengatakan dia sangat terpukul atas kehilangan ini.
"Ada sejumlah pemimpin riset HIV ulung dalam pesawat itu. Ini akan berdampak luas secara global karena ketika Anda kehilangan seorang pemimpin di bidang apa pun, akan ada dampaknya. Ilmu pengetahuan mereka tidak tergantikan," ujar Boyd.
"Kita telah kehilangan pemimpin-pemimpin global dan juga sejumlah anak muda yang cerdas. Ini kehilangan yang menggentarkan. Saya ada di sekitar insiden serangan 11 September di New York dan kehilangan ini berada di tingkat yang sama dengan insiden itu," jelas dia.
Sementara bagi Trevor Stratton, seorang konsultan bidang HIV/AIDS, kehilangan para ilmuwan jenius itu merupakan pukulan telak bagi upaya pencarian obat AIDS.
"Penyembuh AIDS mungkin ada dalam pesawat itu, kita tidak akan pernah tahu. Anda pasti akan terkesima menyadari orang-orang cerdas yang menumpang pesawat itu," ucap Stratton.
Beberapa pakar utama soal Aids, termasuk mantan presiden International AIDS Society (IAS) yang memimpin penelitian HIV sejak 1983, diyakini ikut tewas dalam kecelakaan itu.
Penyelenggara konferensi Aids 2014, yang bersiap menyambut 14.000 delegasi dari seluruh dunia, mengatakan belum bisa memastikan jumlah peserta konferensi yang menumpang pesawat itu. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam
-
Claude AI Apakah Gratis? Simak Fitur dan Cara Menggunakannya