Suara.com - Badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris berhasil meretas perusahaan produsen kartu SIM terbesar di dunia, yang memberikan mereka akses ke miliaran telepon seluler di seluruh dunia, demikian diungkap sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan pekerja badan intelijen AS, Edward Snowden.
NSA, badan intelijen AS, dan mitranya di Inggris (GCHQ), telah meretas sistem komputer Gemalto, sebuah produsen kartu SIM ponsel asal Belanda dan mencuri kode-kode enkripsi yang bisa dimanfaatkan untuk memantau semua panggilan telepon dan pertukaran data dalam ponsel pengguna kartu-kartu itu.
Dalam dokumen yang diserahkan Snowden, mantan pekerja NSA, ke media The Intercept, diketahui bahwa NSA dan GCHQ telah diam-diam memantau komunikasi seluler para pengguna ponsel di dunia.
Aksi AS dan Inggris itu dapat digolongkan dalam pelanggaran terhadap hukum internasional. Mark Rumold, pengacara pada Electronic Frontier Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang hirau akan isu hak-hak masyarakat sipil dalam bidang teknologi, mengatakan bahwa NSA dan GCHQ telah melanggar kedaulatan Belanda dan warga sipil di banyak negara di dunia.
"Mereka sama saja seperti telah mencuri pintu rumah kita," kata Rumold, "Ada implikasi serius terkait pelanggaran privasi di AS dan juga di dunia internasional."
Menurut dokumen Snowden, yang kini bersembunyi di Rusia karena dikejar-kejar pemerintah AS, Gemalto diretas oleh Mobile Handset Exploitation Team (MHET), sebuah unit yang dibentuk NSA dan GCHQ untuk membobol teknologi telepon seluler.
Tim itu menyusupkan sejumlah program penyusup atau malware ke dalam komputer-komputer Gemalto dan dengan itu berhasil mengakses ke semua jaringan komputer perusahaan tersebut.
Gemalto sendiri mempunyai perwakilan di Indonesia dan bermitra dengan penyedia layanan seluler di Tanah Air seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan Tree. Selain itu Gemalto sejumlah perbankan dalam bisnis kartu kredit berbasis EMV Chip.
Sementara dalam sebuah laporan di 2014, New York Times membeberkan bahwa NSA menyerahkan hampir 1,8 juta kode enkripsi kartu SIM Telkomsel, salah satu operator seluler di Tanah Air, badan intelijen Australia, ASD,
ASD, seperti yang dibeberkan laporan itu, berhasil memecahkan hampir seluruh sandi-sande enkripsi tersebut.
ASD sendiri adalah mitra utama NSA dan GCHQ, karena Australia masuk dalam kelompok negara "Five Eyes", sebuah aliansi intelijen yang melibatkan AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Australia. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Komdigi Ungkap Nasib TikTok di Indonesia Usai Izin Dibekukan
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam