Suara.com - Sejumlah ilmuwan di Australia mengatakan berhasil mengidentifikasi tujuh senyawa dalam racun laba-laba yang bisa berpotensi menjadi obat penahan rasa sakit baru bagi manusia.
Dalam riset yang diterbitkan pada jurnal British Journal of Pharmacology, Kamis (26/2/2015), para ilmuwan dari Universitas Queensland, Australia meneliti racun pada 206 spesies laba-laba. Mereka mencari beberapa molekul dalam racun yang bisa memblokir sinyal rasa sakit dari tubuh ke otak.
Lazimnya manusia merasa sakit ketika tubuh yang terluka mengirim sinyal ke otak melalui sekumpulan syaraf yang disebut "Saluran Nav1.7". Senyawa yang ditemukan para ilmuwan pada racun laba-laba itu bisa mengganggu atau memblokir aktivitas saluran Nav1.7.
"Senyawa yang memblok saluran Nav1.7 adalah yang menjadi fokus kami," kata Glenn King, pemimpin penelitian itu.
Penelitian King berdasar pada riset sebelumnya yang menemukan bahwa orang-orang yang tidak mempunyai saluran syaraf Nav1.7 karena kondisi alami - biasanya karena mutasi gen yang tidak lazim - tidak merasa sakit seperti manusia umumnya. Karenanya, ia menyimpulkan, memblokir saluran Nav1.7 adalah cara potensial untuk menghilangkan rasa sakit pada manusia normal.
Adapun laba-laba menggunakan racun untuk melumpuhkan dan membunuh mangsanya. Racun laba-laba mengandung ratusan hingga ribuan molekul protein, yang beberapa di antaranya itu bisa memblokir aktivitas syaraf.
"Estimasi umum mengindikasikan bahwa ada sekitar sembilan juta peptida laba-laba dan hanya 0,01 persen yang sudah dieksplorasi," ujar Julie Kaae Klint, yang terlibat dalam penelitian King.
King dan rekan-rekannya dalam penelitian itu menciptakan sebuah sistem yang bisa dengan cepat menganalisis senyawa racun laba-laba, menyaring racun dari 206 spesies laba-laba, dan menemukan bahwa 40 persen di antaranya mengandung setidaknya satu senyawa yang bisa memblokir saluran Nav1.7 manusia.
Dari tujuh senyawa yang sudah diidentifikasi, para peneliti menemukan satu senyawa yang sangat potensial karena mempunyai struktur yang secara kimiawi cukup stabil jika diproses menjadi obat-obatan.
Bisnis obat penghilang rasa sakit di dunia sangat menjanjikan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa satu dari lima orang di dunia menderita rasa sakit akut dan perawatan penghilang rasa sakit yang ada di pasaran dewasa ini belum berhasil meredakan sakit dalam waktu lama. Warga Amerika Serikat saja setiap tahunnya menghabiskan 600 miliar dolar AS (sekitar Rp7.793 triliun) untuk membeli produk pereda rasa sakit. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya