Suara.com - IndonesiaX meluncurkan pendidikan gratis online (massive open online course/ MOCC) yang dapat diakses melalui situs www.indonesiax.co.id, solusi berbagi pengetahuan kepada masyarakat.
"MOCC bertujuan mendemokratisasi cara belajar karena siapa saja yang terhubung dengan internet dapat mengikui fasilitas ini tanpa harus mendaftarkan diri di universitas atau pendidikan formal lainnya, kata CEO dan Presiden Direktur IndonesiaX, Lucyanna Pandjaitan di Jakarta, Senin (17/8/2015).
Peluncuran MOCC sendiri bertepatan dengan peringatan HUT kemerdekaan RI ke-70 serta telah berkerjasama dengan sejumlah institusi meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, PT Bursa Efek Indonesia, Rumah Perubahan, dan PT Net Mediatama Televisi.
"Kami akan terus berupaya menggandeng lebih banyak mitra lainnya, baik dalam maupun luar negeri, dalam rangka memajukan pendidikan melalui MOOC," kata Lucyanna.
Pada hari pertama peluncuran, IndonesiaX merilis program studi `Cyber Law: Rights and Obligations dari Universitas Indonesia, `Introduction to Stock Exchange dari PT Bursa Efek Indonesia, dan `Change Management" dari Rumah Perubahan.
Dalam waktu dekat, IndonesiaX juga akan meluncurkan MOOC program studi engineering dari Institut Teknologi Bandung, `Introduction to Broadcasting dari PT Net Mediatama Televisi, serta program studi menarik lainnya. MOOC IndonesiaX akan dibawakan oleh dosen perguruan tinggi terbaik serta top manajemen dari perusahaan-perusahaan ternama.
Ketua Dewan Penasihat (Advisory Council) IndonesiaX Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional RI, mengatakan bahwa pendidikan adalah modal dalam membangun sebuah bangsa serta bagian dari hak asasi manusia sehingga siapapun berhak mendapatkan pendidikan yang baik.
"Saat ini, terdapat dua persoalan esensial dalam dunia pendidikan di Indonesia, yakni akses dan kualitas," ujar dia.
Persoalan pendidikan terkait dengan akses ialah mencakup terbatasnya ketersediaan (availability) dan keterjangkauan (affordability) sarana dan prasarana pendidikan. Sedangkan persoalan dalam hal kualitas mencakup keterbatasan tenaga pengajar, kurikulum, sarana prasarana, dan tata kelola yang baik," kata M. Nuh menjelaskan.
"IndonesiaX adalah sebuah terobosan untuk mengatasi masalah keterbatasan sarana prasarana, yaitu gedung sekolah. Dalam teori konvensional, bangunan sekolah harus ada secara fisik, tapi sejak kita mengenal virtual domain atau dunia maya, hal tersebut tidak menjadi kendala," ujar M. Nuh.
Kemajuan teknologi dan inovasi dalam dunia teknologi informasi telah menghadirkan fenomena ubiquitous (ada di mana-mana) yaitu fenomena di mana informasi apa saja, yang diperlukan dalam dunia pendidikan, dapat diperoleh dalam waktu instan, tanpa harus membangun sarana prasarana fisik sekolah, kata Lucyanna.
Infrastruktur yang dibutuhkan berbentuk konektivitas berupa jaringan internet. IndonesiaX adalah penyempurna pendidikan yang murni memanfaatkan teknologi informasi yang membantu masyarakat mendapatkan layanan pendidikan dengan memanfaatkan fenomena ubiquitous ini, papar dia lagi.
Dean Jay Mathew, COO dan Direktur IndonesiaX menambahkan, IndonesiaX adalah cara belajar baru karena membawa universitas dan institusi terbaik yang kini berkesempatan membagikan pengetahuan mereka kepada masyarakat Indonesia melalui platform independen.
"Ini artinya, siswa dapat mencari segala macam program studi atau keterampilan yang menarik di satu tempat. IndonesiaX hadir untuk memberikan manfaat bagi siswa yang kini mendapatkan akses ke pendidikan terbaik dan dalam waktu bersamaan IndonesiaX bertujuan membantu universitas dan institusi pindah ke ruang digital dan mengembangkannya," papar Dean.
Tujuan kami, kata Lucyanna, untuk memperluas akses masyarakat kepada pendidikan dan keterampilan yang berkualitas melalui sebuah platform online course terbuka secara besar-besaran melalui perangkat sistem manajemen belajar atau learning management system (LMS) tercanggih.
LMS IndonesiaX didesain khusus untuk masyarakat Indonesia dan disajikan dalam bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengaktualisasikan visi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses masyarakat kepada pelatihan bersertifikat dan pendidikan terbaik, kata Lucyanna menegaskan. (Antara)
Tag
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 31 Desember 2025, Ada Skin XM8 dan Hadiah Tahun Baru Gratis
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025, Klaim Hadiah Tahun Baru Gratis!
-
Tier List Pet Game Grow A Garden Desember 2025: Hadirkan Mutasi dan Panen Terbaik
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa WhatsApp, Harga Mulai Rp300 Ribuan
-
8 Cara dan Prompt AI Membuat Video Renovasi Rumah Berantakan Jadi Rapi
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition Tuai Keraguan Publik, Isu Keamanan Data Jadi Sorotan
-
5 Tablet Murah untuk Anak SMP Awet, Mulai Rp1 Jutaan Nyaman untuk Belajar
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo