Suara.com - Tidak akan ada lagi game bajakan untuk jangka waktu dua tahun ke depan, demikian dikatakan founder salah satu tim cracker game ternama, 3DM. Tim yang berasal dari Cina itu mengemukakan bahwa semakin canggih dan rumitnya sistem proteksi game modern saat ini, sehingga sukar dijebol.
Namun, apakah situasinya seburuk itu? Apakah benar dua tahun lagi tidak akan ada game berbayar yang bisa dibajak? Melalui artikel ini, mari kita bahas lebih lanjut dari sistem proteksi dan keputusasaan dari 3DM tersebut.
Semakin lama, game semakin sulit dibajak
Bird Sister, founder dari tim cracker game ternama 3DM game terbaru, terutama yang berasal dari publisher-publisher besar kini, mengandalkan sistem keamanan yang lebih canggih dan sulit ditembus.
Sistem proteksi itu bernama anti-tamper dan itu adalah pelindung DRM yang sudah dipasang di dalam game sehingga sulit untuk dibobol. Memang tak ada game yang tak bisa dibajak, tetapi dilema yang dihadapi para cracker adalah tuntutan pengguna game bajakan yang kian besar.
Pengguna selalu menuntut agar game-game terbaru dapat dibajak dengan cepat dan di-publish ke internet hanya beberapa saat setelah game tersebut dirilis, padahal tim cracker butuh waktu lebih untuk membobol sistem anti-tamper yang melindungi DRM.
Denuvo, musuh semua tim cracker
Fenomena ini berawal dari keberhasilan sebuah perusahaan anti-tamper yaitu Denuvo dalam melindungi game "Dragon Age: Inquisition". Game tersebut secara mengejutkan tidak bisa ditembus selama satu bulan penuh sejak ia diluncurkan ke pasaran.
Denuvo kini juga menebar teror kepada para tim cracker karena game lain yang mengandalkan jasanya, "Just Cause 3", belum juga bisa ditembus cracker. Lebih lagi, game yang diluncurkan pada 1 Desember 2015 itu, menggunakan versi terbaru Denuvo.
Tapi, segala kemungkinan masih bisa terjadi
Pernyataan dari Bird Sister mungkin hanyalah hiperbola belaka. Masih banyak game yang belum mengandalkan anti-tamper yang mumpuni, dan tentu saja Denuvo belum bisa diimplementasikan ke semua game yang beredar.
Meski demikian, situasi akan semakin parah apabila Denuvo membeberkan sistem proteksinya ke perusahaan anti-tamper lainnya. Akan semakin banyak game yang sulit dibajak dalam waktu cepat, dan penggemar game bajakan pun akan semakin frustasi.
| Published by Jalantikus.com |
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Ingin Tetap Ramping, Studio Game Clair Obscur Menolak Ekspansi
-
HP Murah Vivo Y31d Siap ke Indonesia: Fitur Tahan Banting dengan Baterai Jumbo
-
9 HP Redmi RAM 8 GB Harga Rp1 Jutaan, Lancar Jaya Dipakai Multitasking
-
Teaser Resmi Beredar, 'HP Flagship Killer' Motorola Signature Debut 7 Januari 2026
-
Master Camera Ring Xiaomi 17 Ultra: Gimmick atau Game-Changer Fotografi?
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 Desember: Klaim Paket Winter 115 dan Ratusan Rank Up
-
Lupa Bayar Iuran? Ini Cara Mengecek Tagihan BPJS Kesehatan di Mobile JKN
-
Bug HyperOS Hantam Redmi Note 14, Ponsel Bisa Mati Mendadak Saat Baterai Hampir Habis
-
7 HP RAM 8 GB Baterai 6000 mAh Dibawah Rp2 Juta, Performa Ngebut Seharian!