Suara.com - Aplikasi berbasis media sosial, Qlue, mendukung gerakan Indonesia bebas sampah 2020.
"Sampah menjadi komitmen kami. Dalam gerakan Indonesia bebas sampah 2020 ini, kami kolaborasi bersama 40 komunitas dengam kurang lebih 2.300 orang," kata Marketing Communication Executive Qlue Muhamad Agung Prabowo di Jakarta, Minggu (21/2/2016).
Tidak hanya memungut sampah bersama, Agung menjelaskan dalam kergiatan tersebut para peserta juga memposting kondisi kebersihan di sejumlah titik di kawasan car free day.
"Dari beberapa titik yang dibersihkan, kami ingin kawasan CFD ini benar-benar bersih, karena setelah CFD malah banyak sampah. Selain clean up, mereka juga melaporkan melalui aplikasi," kata dia.
"Kami ingin partisipasi full, dari pada hanya mengeluh di sosial media, hanya berbuah jempol, pakai Qlue setiap laporan jadi perubahan," Agung menambahkan.
Dalam hal ini, Qlue bekerjasama dengan dinas kebersihan Jakarta. Lebih tepatnya, Qlue berpartner dengan Jakarta Smart City lewat aplikasi untuk memecahkan masalah di Jakarta, termasuk sampah.
"Kami ingin mencoba menggabungkan masyarakat dan pemerintah, menjembatani mereka. Laporan ini diubah menjadi aspirasi yang ditindak lanjuti oleh dinas dan pemerintah, " ujar Agung.
"Tidak ada lagi alasan tidak mengetahui titik sampah, karena setiap harinya tidak kurang dari 3.000 laporan mengenai sampah," Agung menambahkan.
Lebih lanjut, Agung mengatakan dari data yang dikumpulkan selama 2015, sampah merajai laporan masyarakat di Jakarta, disamping fasilitas umum dan kemacetan.
Dari keseluruhan laporan yang masuk, menurut Agung, 80 persen telah ditindak lanjuti oleh dinas terkait. Agung mengatakan, laporan tersebut juga menjadi acuan bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menilai kinerja dinas, lurah, RT/RW dalam melayani masyarakat.
Aplikasi yang diluncurkan Desember 2014 dan telah tersedia di App Store dan Play Store itu saat ini telah diunduh oleh 300 ribu pengguna. Selanjutnya, Qlue menargetkan 200 juta pengguna tahun ini.
"Kami ingin seluruh warga Jakarta melaporkan keluhannya. Minimal, semua tahu aplikasi Qlue, dan menggunakannya karena akan membantu kinerja pemerintah," kata Agung.
"Ketika pemerintah sering dianggap tidak melayani masyarakat, masyarakat juga harus bertindak untuk dilayani, salah satunya dengan menggunakan Qlue," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis