Suara.com - Analis intelijen dari Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib menilai permainan berbasis aplikasi Pokemon Go yang dimainkan secara "online" menggunakan telepon selular tidak berbahaya dari sisi keamanan negara.
"Teknologi 'augmented reality' yang digunakan Pokemon Go bukan ancaman. Teknologi ini hanya menggabungkan pemetaan GPS dengan animasi yang disimulasikan. Basis petanya justru sudah ada sebelumnya, mereka menggunakan google map lalu meramunya dengan apik di simulasi," katanya di Jakarta, Senin (18/7/2016).
Ridlwan menilai wacana pengawasan game Pokemon Go oleh Badan Intelijen Negara tidak diperlukan. Menurut dia, BIN memiliki tugas yang lebih penting untuk diselesaikan, seperti soal penyanderaan anak buah kapal oleh kelompok Abu Sayyaf, jaringan vaksin palsu, karut-marut impor daging dan lain sebagainya.
"Sayang kalau energi staf BIN yang digaji dengan APBN harus mengurusi Pokemon Go," ujar dia.
Meskipun demikian Ridlwan memuji Kepala BIN Sutiyoso yang tetap mengikuti segala perkembangan fenomena generasi saat ini.
Adapun terkait imbauan untuk berhati-hati dalam memainkan Pokemon Go, Ridlwan menilai cukup sebatas hal-hal yang terkait lingkungan sekitar.
"Imbauan agar berhati-hati terkait lingkungan sekitar saja, misalkan kalau cari Pokemon di jalan raya, awas lalu lintas," kata dia.
Sebelumnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyatakan pihaknya akan mengkaji secara mendalam mengenai keamanan permainan Pokemon Go.
Sutiyoso mempersilakan publik bermain aplikasi Pokemon Go, namun dia meminta publik tidak memainkan permainan Pokemon Go di lokasi yang bersifat rahasia dan strategis.
Permainan berbasis aplikasi "online" Pokemon Go dimainkan dengan menggunakan kamera telepon selular secara "real time" atau langsung.
Melalui permainan ini para pemain berlomba-lomba mencari sosok animasi Pokemon di segala penjuru tempat menggunakan kamera telepon selular, namun latar layar tetap gambar nyata keadaan sekitar.
Menurut wacana yang berkembang, saat bermain, secara tidak sadar pengguna yang berburu Pokemon Go di lokasi vital suatu negara dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi berupa lokasi melalui gambar/video yang menjadi latar di dalam permainan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Call of Duty Siap Meluncur di Nintendo Switch 2, Ini Bocoran Waktunya
-
5 HP Sultan dengan Chipset Snapdragon 8 Gen 2, Harga Merakyat di Bawah Rp 2 Jutaan
-
Poster Resmi iQOO Z11 Turbo Beredar, Andalkan Snapdragon 8 Gen 5
-
Huawei Nova 15 Ultra dan Pro Debut, Usung Kamera Unik 'Dual-Ring'
-
5 Tablet Xiaomi Terbaik untuk Kerja dan Multitasking, Mulai Rp1 Jutaan
-
HP Murah Infinix Note Edge Lolos Sertifikasi di Indonesia, Pakai Chipset Anyar
-
Hadirkan Vin Diesel, Peluncuran Game Ark 2 Ditunda hingga 2028
-
Kinerja Digiplus 2025 Moncer, Ekspansi Gerai dan Ekosistem Lifestyle Digital Jadi Kunci Pertumbuhan
-
5 Rekomendasi HP Wireless Charging Termurah, Mulai Rp2 Jutaan
-
5 Smartwatch dengan NFC Paling Murah, Praktis untuk Transaksi Cashless