Suara.com - Anggota Komisi III Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu meminta game Pokemon Go dikaji lagi. Sebab, bukan tidak mungkin data yang terekam dari permainan yang menggunakan peta nyata itu bisa disalahgunakan.
"Ini kan semuanya ke-detect, kepantau. Aplikasi ini bisa membuat koneksi antar wilayah dengan mudah. Bisa diketahui, dipantau pemilik aplikasinya. Maka dalam perkembangannya tetap perlu dikaji jangan sampai aplikasi ini menjadi mata dan telinga pemilik aplikasi tersebut dan disalahgunakan," kata Masinton di sela-sela acara diskusi Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan, Gedung Bimasena, Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016).
Yang paling penting, kata dia, kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan akibat imbas dari kemajuan teknologi. Kewaspadaan ini muncul karena Masinton menganggap map nyata yang digunakan dalam game tersebut bisa digunakan untuk kejahatan. Sebab, Game pokemon go ini bisa dimainkan di mana saja dengan merekam aktivitas pemainnya.
"Sekarang ini, dalam revolusi digital dan teknologi nggak bisa dihindari permainan game itu. Cuma dampaknya juga harus dikalkulasi. Karena aplikasi seperti ini bisa digunakan untuk hal-hal yang lain," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara menaggapi permainan virtual ini. Menurutnya, game yang menimbulkan rasa fun bagi yang memainkannya, pastinya bakal digandrungi banyak orang. Pokemon Go merupakan salah satu contoh game yang tengah disukai banyak orang akhir-akhir ini.
"Ya, namanya juga game ya seperti permainan yang menimbulkan rasa fun bagi yang memainkannya. Dan itu tidak ada batas usia, dari anak-anak hingga dewasa bisa melakukannya," kata Menteri Rudi.
Tag
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah