Suara.com - Sebuah teleskop infra merah badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi dua buah objek yang sedang mendekati Bumi. Tetapi salah satunya, yang diidentifikasi sebagai 2016 WF9 membuat para ilmuwan kebingungan.
Teleskop NEOWISE pertama kali melihat WF9 pada 27 November 2016. Objek itu tampaknya melesat dari arah planet Yupiter dan memasuki jalur orbit Bumi dalam waktu 4,9 tahun.
WF9 diperkirakan akan mendekati orbit Bumi pada 25 Februari. Saat itu WF9 akan melesat pada jarak sekitar 51 juta kilometer dari Bumi. NASA mengatakan pada jarak itu, WF9 tidak membahayakan penduduk Bumi.
Meski demikian, para astronom penasaran akan WF9 karena karakter objek itu unik, berada di antara asteroid dan komet.
Menurut NASA, komet adalah bola salju kosmis, yang tersusun dari gas, batuan, dan debu beku. Ukurannya biasanya setara dengan sebuah kota kecil. Ketika mendekati matahari dan terpapar panas, komet biasanya melepaskan debu dan gas ke antariksa.
Pada 2015, wahana antariksa badan antariksa Eropa (ESA), Rosetta, merekam aktivitas komet 67P yang memproduksi letpan gas dan debu saat melesat mendekati matahari.
Tetapi WF9 tak bisa digolongkan sebagai komet. Diameternya hanya sekitar 0,5 sampai 1 kilometer. Warnanya lebih gelap dan memantulkan sedikit cahaya yang menerpa permukaannya.
Jumlah cahaya yang dipantulkan dan jalur orbitnya mirip dengan komet lain, tetapi WF9 tak memiliki awan gas dan debu yang biasa dimiliki oleh komet pada umumnya.
Sedangkan asteroid adalah batuan yang mengelilingi matahari, Ukurannya berkisar antara 1000km hingga yang paling kecil beruba partikel debu. Biasanya mereka ditemukan di antara jalur orbit Mars dan Yupiter, meski ada beberapa yang mendekati bahkan memasuki Bumi (yang disebut meteor).
Para astronom mengatakan benda-benda antariksa yang datang dari jalur yang sama dengan WF9, kemungkinan memiliki beberapa tempat asal. Itu artinya WF9 kemungkinan pernah berwujud komet. Selain itu, objek itu juga diduga terlempar dari sekelompok objek gelap di sebuah sabuk asteroid.
"Mungkin, dalam perjalanan waktu objek ini kehilangan mayoritas muatannya," kata James Bauer, astronom dari Jet Propulsion Laboratory, sebuah laboratorium NASA, di California, AS.
Jika WF9 dipastikan sebagai komet, maka ia akan menjadi komet ke-10 yang ditemukan oleh NEOWISE sejak teleskop itu diaktifkan pada Desember 2013. Tetapi jika ia didefenisikan sebagai asteroid, maka WF9 akan menjadi asteroid ke-100 yang ditemukan oleh NEOWISE.
NEOWISE sendiri adalah teleskop NASA yang bertugas untuk mendeteksi objek-objek antariksa yang mendekati Bumi dan berpotensi membahayakan peradaban di planet ini. (Tech Time)
Berita Terkait
-
Astronom Temukan Sinyal Radio dari Komet 3I/ATLAS, Tapi Bukan dari Alien
-
Bukan Alien, Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Sinyal Radio dari Komet 3I/ATLAS
-
5 Fakta Komet ATLAS: Awalnya Dicurigai Pesawat Alien, NASA Ungkap Bukan Ancaman
-
Fakta 3I/ATLAS: Benarkah Kapal Induk Alien? Begini Kata Pakar
-
Mengenal Asteroid 2025 PN7, Bulan Kedua yang Mengorbit Bersama Bumi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya