Suara.com - YouTube, seperti yang diwartakan BBC pada pekan ini, mengumumkan langkah-langkah baru untuk mencegah layanannya dimanfaatkan menjadi sarana propaganda kelompok-kelompok teroris, terutama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dalam sebuah blog yang diterbitkan Kamis (20/7/2017), layanan video online milik Alphabet itu mengatakan telah memasang sebuah fitur baru bernama Redirect Method untuk mengalihkan para pencari video propaganda teroris ke video berisi fakta-fakta kejahatan dan kemudaratan yang telah disebabkan oleh ISIS.
"Pengintegrasian Redirech Method dalam YouTube adalah upaya termutakhir kami untuk menyediakan konten serta sumber daya yang bertujuan untuk membantu orang-orang terhindar dari radikalisme," tulis YouTube dalam blog resminya.
YouTube, yang menegaskan bahwa propaganda ISIS bertentangan syarat dan ketentuan penggunaan layanannya, mengatakan bahwa video-video tandingan untuk melawan propaganda ISIS merupakan video yang telah diunggah pengguna lain dan berisi pesan tentang fakta kejahatan ISIS.
Beberapa video itu antara lain berisi kesaksian orang-orang yang telah meninggalkan ISIS, pidato dari ulama yang mengutuk kekerasan serta ekstremisme ISIS, realitas kehidupan dalam kota-kota yang diduduki ISIS, dan sebuah video unik yang menggambarkan seorang perempuan tua sedang memarahi dua orang anggota ISIS di Suriah.
YouTube mengatakan kepada BBC bahwa mereka akan mulai mengarahkan pengguna yang mencari kata tertentu dalam bahasa Inggris. Namun mereka berjanji akan menambahkan bahasa lainnya termasuk bahasa Arab.
Adapun Redirect Method, yang diadaptasi oleh YouTube, adalah sebuah peranti yang dikembangkan oleh Jigsaw, sebuah inkubator teknologi besutan Alphabet, dan Moonshot CVE, untuk melawan narasi radikalisme dan terorisme di internet.
Berita Terkait
-
YouTube Luncurkan Fitur Recap 2025, Tampilkan Kebiasaan Menonton Pengguna
-
Cara Bikin YouTube Recap 2025, Rangkuman Setahun Video dan Musikmu
-
YouTube Meluncurkan Batas Durasi Shorts Demi Kesehatan Mental Digital Remaja Indonesia
-
Profil dan Keturunan Nessie Judge, Youtuber Minta Maaf Usai Pro Kontra Junko Furuta
-
Viral Ustaz Yusuf Mansur Mau Beli YouTube dan Ganti jadi YouSufe, Dinar Candy: Halo BNN
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
5 Tablet Snapdragon Paling Murah untuk Produktivitas Kerja bagi Karyawan Kantoran
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa untuk Main Game FF dan FC Mobile
-
Xiaomi Siapkan Acara pada 17 Desember 2025, Peluncuran 2 HP Baru?
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Bocoran Harga POCO X8 Pro Max, Andalkan Chipset Kencang Flagship
-
7 Alternatif HP RAM 8 GB Baterai 6,000 mAh Dibawah Rp2 Juta Terbaik
-
7 Pilihan HP Memori 256 GB Murah, Penyimpanan Luas Kecepatan Ngebut Anti Lag
-
Bungie Ungkap Video Marathon, Game Siap Rilis Maret 2026
-
Redmi K90 Ultra Diprediksi Usung Baterai 10.000 mAh, Cikal Bakal POCO F Series?
-
5 Rekomendasi Tablet Murah RAM 8 GB yang Tidak Lemot untuk Multitasking