Suara.com - Banyak pendapat yang mengungkapkan bahwa jauhi anak-anak dari perangkat gadget. Sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima anak berusia delapan tahun memiliki smartphone mereka sendiri.
Selain dari sisi kesehatan dan mental, dampak dari anak-anak memegang smartphone di luar pengawasan orang tua adalah tagihan. Sekitar 82 persen orang tua yang disurvei dari Halifax Pocket Money Survey mengatakan bahwa mereka membayar tagihan untuk telepon anak mereka.
Bahkan, Citizens Advice mengatakan bahwa salah satu orang tua terpaksa membayar tagihan telepon seluler lebih dari 300 pounsterling atau sekitar Rp5 juta. Lonjakan tagihan ini terjadi setelah anak mereka yang berusia 12 tahun mendaftar ke aplikasi permainan.
Dan orang tua lain mendapati dirinya harus membayar langganan selama 80 tahun ke sebuah aplikasi yang putrinya telah unduh.
Sebuah penyelidikan oleh situs bantuan konsumen MoneySavingExpert.com pada tahun 2015, menemukan dalam game bisa menghabiskan tagihan sebanyak 80 poundsterling atau kisaran Rp1 juta.
"Dengan semakin banyak permainan, aplikasi dan musik yang ditawarkan di smartphone, unduhan digital secara alami menjadi semakin populer bagi anak-anak untuk menghabiskan uang saku, ujar Kepala MoneySavingExpert.com, Giles Martin.
Menueurtnya, meskipun setiap unduhan mungkin terlihat cukup murah, biayanya bisa bertambah sepanjang tahun. Kurangnya kehadiran 'fisik' pun dapat membuat pengeluaran semakin tidak terlihat.
"Orangtua bisa menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan kepada anak-anak mereka berapa jumlah kecil yang bertambah," katanya.
Untuk itu, Regulator Ofcom menyarankan agar orang tua membeli ponsel untuk anak mereka harus mempertimbangkan jenis perangkat yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Ersa Mayori Pasang Pengaman di Gadget Anaknya
Jika, misalnya, hanya untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan teks singkat atau mengizinkan mereka untuk berhubungan dalam keadaan darurat, maka handset dasar mungkin sesuai dengan tagihan.
"Pastikan mereka mengerti apa itu tagihan telpon bulanan, biaya sms atau data dan konsekuensi melebihi batas tersebut. Jelaskan bahwa bahkan tagihan 'tidak terbatas' sering kali disertai dengan kebijakan penggunaan yang adil dan mungkin dikenakan biaya atau penggunaannya dibatasi jika Mereka melebihi itu," tulis Regulator Ofcom.
Tidak lupa juga untuk periksa pengaturan perangkat kontrol orang tua yang memberi kemampuan untuk menonaktifkan pembelian dalam aplikasi. [Mirror]
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Capcom Batalkan Resident Evil Requiem Mode Multiplayer, Ada Alasan Khusus
-
Warga Malaysia Bikin Geger di Apartemen Paris Gara-gara Durian, Netizen: Coba Goreng Ikan Asin
-
Spesifikasi Oppo Reno 15 Versi China: Pakai Dimensity 8450 dan Kamera 200 MP
-
Cara Menyembunyikan Aplikasi di iPhone, Lindungi Data Pribadi
-
Ponsel Misterius Realme Gunakan Dimensity 7400 Ada di Geekbench
-
5 Tablet dengan Kamera Depan 11 MP ke Atas, Selfie dan Video Call Jadi Lebih Jernih
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis 26 November dari Bali, Kembaran Redmi K90
-
Sisternet Jadi Sorotan di W20 Summit Afrika Selatan, Indonesia Angkat Pemberdayaan Perempuan Digital
-
Sony & Nintendo Rilis Cuplikan Perdana Film Live-Action Legend of Zelda