Suara.com - Penggunaan gadget kini tak hanya mewabah di kalangan orang dewasa. Anak-anak pun juga ikut keranjingan salah satu dampak dari perkembangan teknologi ini.
Di Inggris misalnya, data 2013 menunjukkan bahwa 70 persen anak berusia 11-12 tahun adalah pengguna smartphone. Selain itu, hampir 90 persen anak usia 14 tahun menggunakan smartphone setiap hari.
Padahal, disampaikan psikolog Annelia Sari Sani, batas maksimal penggunaan gawai pada anak berusia di atas 2 tahun, termasuk menonton televisi atau menggunakan komputer harus dibatasi maksimal 2 jam sehari.
"Penggunaan smartphone, tv, komputer itu maksimal dua jam sehari untuk anak di atas 2 tahun. Di bawah 2 tahun sama sekali tidak boleh," ujar dia pada temu media 'HiLo School Drawing Competition 2017' di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Ia menambahkan, jika melebihi batas anjuran penggunaan gadget, anak akan mengalami adiksi yang mempengaruhi tumbuh kembangnya. Salah satu dampaknya antara lain, anak tak mampu mengenal emosi dan tak terstimulasi dengan baik.
"Anak jadi nggak tahu emosi orang yang cemas, takut, marah itu seperti apa. Anak juga mengalami diskoneksi dengan orang lain. Tidak peduli emosi orang lain atau istilahnya kurang peka," tambah dia.
Meski memiliki banyak risiko, Annelia mengatakan bahwa gadget juga memiliki pengaruh positif bagi kecerdasan anak jika digunakan sesuai batasannya. Ia menjelaskan, anak yang terbiasa menggunakan gadget secara sehat cenderung lebih pintar dalam memilah informasi.
"Anak juga terbiasa mengambil keputusan dengan lebih cepat karena terbiasa main game. Anak juga lebih terbiasa mencari sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan dia," ujarnya.
Namun Annelia menganjurkan, agar orangtua juga mengikuti perkembangan teknologi agar bisa mengawasi aktivitas anak saat menggunakan gadget.
Baca Juga: 5 Permasalahan Kulit Ini Bisa Diobati Garam
"Orangtua harus main dulu game atau aplikasi yang akan dimainkan anak. Pastikan itu bener-bener bagus untuk anak. Dampingi anak saat menggunakan gadget. Dengan mendampingi ikatan antara orangtua dan anak akan semakin erat," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!