Suara.com - Balai Arkeologi Ambon menerjunkan tim arkeolog ke sejumlah pulau terluar di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), guna mencari jejak awal migrasi manusia pra sejarah dari Asia melalui wilayah tersebut ke Australia.
"Saat ini penelitian terhadap arkeologi di pulau-pulau terluar teristimewa pulau yang berbatasan langsung dengan Australia yakni kepulauan Babar dan Tanimbar. Di Babar nanti kita dahulukan sesuai hitungan transportasi yang ada, kemudian jika ada waktu kita lakukan penelitian pada salah satu titik di Tanimbar," kata ketua tim Marlon Ririmasse di Saumlaki, ibu kota MTB, Rabu (30/8/2017).
Selain Marlon, tim peneliti itu beranggotakan Lucas Watimewa, Ratno Siahaan, Ericoram Lekatompesy, Karoline Johanes, dan Ketut Udiyasa.
Mereka mengaku melaksanakan penelitian tersebut sebagai bagian dari kegiatan rutin atau reguler seperti yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Kepulauan Tanimbar termasuk salah satu gugus pulau di selatan Maluku dan merupakan jembatan darat yang menghubungkan antara kepulauan Kei, Aru dan Papua dengan Kepulauan Babar, Sermatang hingga Timor dan Nusa Tenggara.
Berbatasan langsung dengan Australia, Kepulauan Tanimbar juga merupakan kawasan tapal batas terluar Nusantara dan juga dikenal dengan ragam pusaka budaya yang kaya.
Kepulauan Babar merupakan gugus pulau terluar di Maluku yang berada dekat dengan benua Australia. Dari aspek bentang daratan, Babar termasuk salah satu pulau yang dekat dengan Australia dan memiliki nilai strategis secara geografis dan geohistoris.
Penelitian arkeologi di dua gugus pulau itu belum pernah dilakukan sehingga dipandang penting.
Dari segi nilai sejarah budaya, pulau yang berbatasan dengan Australia tersebut memiliki karakter masyarakat yang mirip dengan karakter masyarakat di kepulauan Tanimbar maupun beberapa wilayah di Maluku Tenggara.
Baca Juga: Area Ini Situs Arkeologi Terbesar
"Kita sudah miliki saat ini adalah beberapa data awal, tetapi itu data di pulau Masela. Jika ditinjau dari segi arkeologi pra sejarah, pulau Babar salah satu titik penting yang mesti ditinjau karena termasuk salah satu daratan yang paling dekat dengan Australia, sehingga bisa menjadi salah satu titik yang bisa menjelaskan proses migrasi manusia dari Asia ke Australia seperti apa," kata Marlon.
Lingkungan di pulau Babar memiliki potensi kawasan karst yang tinggi, dan memungkinkan adanya situs-situs gua besar dan berpotensi menyimpan peninggalan-peninggalan arkeologi yang menjanjikan serta bernilai pra sejarah yang tinggi.
"Sesuai pengamatan lingkungan dari peta, maka fokus kita nanti ke Babar Timur yakni di desa Kroin dan sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua minggu yakni sampai nanti minggu kedua bulan September 2017," katanya.
Marlon menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan penelitian di pulau Masela, salah satu pulau di gugusan kepulauan Babar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pulau Masela memiliki tiga karakter khas dalam kaitan dengan potensi arkeologis di wilayah tersebut, yakni konstruksi dan distribusi pemukiman kuno, jejak penguburan tradisional, dan situs- situs terkait sejarah lokal hingga peninggalan-peninggalan era kolonial Belanda yang masih terlihat dengan jelas. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Telkomsel dan BARDI Hadirkan Solusi IoT Terpadu: Kendaraan Kini Lebih Aman, Cerdas, dan Terkoneksi
 - 
            
              Honor 500 Tiru Desain iPhone Air? Ini Bocoran Fitur dan Disebut Jadi Pesaing Oppo Reno 15
 - 
            
              EA Akui Risiko Penjualan Ratusan Triliun ke Arab Saudi, Pertahankan Kendali Kreatif
 - 
            
              10 HP Midrange Terkencang Oktober 2025: SoC MediaTek Berkuasa, Seri Realme Neo Nomor Satu
 - 
            
              Live TikTok Saat Ujian TKA? Aksi Nekat Siswa Ini Bikin Publik Geram
 - 
            
              Studio Jepang Desak OpenAI Hentikan Penggunaan Konten Anime di Sora 2, Kenapa?
 - 
            
              47 Kode Redeem FF Terbaru 4 November 2025: Raih Diamond, Evo Gun, dan Item Flame
 - 
            
              28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 November: 500 Rank Up dan Pemain 111-113 Menanti
 - 
            
              Momen Lucu Xi Jinping dan Presiden Korsel: Hadiah HP Xiaomi Disindir Soal Keamanan!
 - 
            
              Penulis GTA Ungkap Alasan Mengapa Rockstar Membatalkan Game Mata-mata 'Agent'